Christian Horner, bos tim Formula 1 Red Bull, tetap melanjutkan perannya setelah dibebaskan dari tuduhan perilaku tidak pantas terhadap seorang karyawan perempuan. Keputusan ini diumumkan oleh perusahaan induk Red Bull GmbH pada Rabu, 28 Februari 2024, setelah meninjau hasil penyelidikan independen yang dilakukan oleh seorang pengacara spesialis .
Horner, 50 tahun, telah membantah semua tuduhan yang diajukan kepadanya dan bersikeras bahwa dia adalah orang yang tepat untuk memimpin Red Bull ke depan. Horner telah memimpin tim Red Bull sejak didirikan pada tahun 2005, dan meraih banyak kesuksesan, termasuk 113 kemenangan balapan. Dalam waktu singkat, Red Bull telah memenangkan tujuh gelar juara dunia pembalap: empat dengan Sebastian Vettel, dari tahun 2010 hingga 2013, dan tiga berturut-turut dengan juara bertahan Max Verstappen, dari tahun 2021 hingga 2023. Red Bull juga mengonversi enam dari tujuh gelar tersebut menjadi gelar juara dunia konstruktor, hanya kalah tipis dari Mercedes pada tahun 2021.
Berita ini datang menjelang balapan pertama musim 2024 akhir pekan ini di Bahrain. Berdasarkan indikasi awal, Verstappen dan Red Bull kembali menjadi favorit pada musim ini. Red Bull mengumumkan "penyelidikan independen" oleh "seorang pengacara spesialis eksternal" pada awal Februari, dengan juru bicara menyebutkan "tuduhan baru-baru ini" tanpa menjelaskan apa itu. Perusahaan asal Austria itu mengatakan pada saat itu bahwa "perusahaan menganggap masalah ini sangat serius" dan akan menyelesaikan penyelidikan "secepat mungkin" .
Rumor tentang tuduhan tersebut telah menyebar di media F1 dan tabloid Eropa. NBC News tidak dapat mengonfirmasi secara mandiri rincian tuduhan atau identitas orang yang membuatnya. Verstappen memiliki kontrak dengan Red Bull hingga tahun 2028. Pembalap F1 lainnya di tim ini adalah Sergio Perez, yang kontraknya berakhir setelah musim 2024.
