Honda telah memutuskan untuk memindahkan Tetsuhiro Kuwata, manajer umum HRC, dari divisi MotoGP dan menempatkannya di divisi mobil, Motorsport.com telah mengetahui. Ini adalah langkah terbaru dalam proses restrukturisasi yang sedang dilakukan oleh merek Jepang tersebut, yang dimulai lebih dari setahun yang lalu dan kemungkinan besar tidak akan berhenti dengan kepergian Kuwata.
Kuwata, yang saat ini menjabat sebagai ‘General Manager Race Operations Division’ HRC, akan digantikan oleh Taichi Honda, dari departemen Off-road/Dakar. Repsol Honda mengatakan bahwa perubahan peran Kuwata adalah ‘bagian dari rotasi normal manajemen HRC’. Namun, banyak yang menduga bahwa alasan sebenarnya adalah prestasi tim yang menurun.
Sejak 2020, Honda hanya meraih satu kemenangan dalam tiga tahun terakhir, yaitu di Grand Prix Portugal 2023 oleh Alex Marquez. Tahun itu juga, Marc Marquez, pebalap tersukses Honda di era MotoGP modern, memutuskan untuk pindah ke Gresini Ducati. Honda juga mengalami masalah dengan mesin dan sasis yang kurang kompetitif dan sulit dikendarai oleh pebalap lain.
Kuwata bergabung dengan Honda Motor pada tahun 2000, dan akhirnya memegang posisi penting di HRC pada tahun 2011. Kuwata dipromosikan menjadi General Manager Race Operations Division HRC untuk proyek MotoGP Honda setelah Shuhei Nakamoto pensiun pada 2016. Tugas Kuwata yang paling krusial adalah mengawasi seluruh aktivitas balap HRC dari MotoGP hingga Dakar.
Kepergian Kuwata dari proyek MotoGP menyusul kepergian direktur teknis HRC Shinichi Kokubu dan manajer teknis Takeo Yokoyama. Honda berharap dengan restrukturisasi ini, mereka bisa kembali bersaing di puncak klasemen MotoGP dan meraih gelar juara dunia yang sudah lama ditunggu-tunggu. Honda juga mengusung livery baru pada MotoGP 2024 untuk menandai awal era baru.
