Max Verstappen berhasil meraih pole position untuk Grand Prix Bahrain F1, tapi Red Bull masih waspada karena gap dengan tim lain semakin mengecil. Verstappen mengalahkan Charles Leclerc dari Ferrari dengan selisih 0.228 detik di sesi kualifikasi Q3, tapi Leclerc sebenarnya lebih cepat di sesi Q2. Mantan juara dunia F1, Damon Hill, mengatakan di Sky Sports: "Ini adalah anomali yang aneh – Max bukanlah pembalap tercepat hari ini di sirkuit ini, tapi dia berada di pole position. Charles di Q2 mengalahkannya dengan selisih kecil. Tapi, tentu saja, itu hanya Q2 dan Q3 yang penting." Naomi Schiff menambahkan tentang Red Bull: "Fakta yang harus diakui adalah, kami melihat mobil mereka sebelum musim dimulai dan berpikir ‘itu adalah perubahan yang agresif, kenapa harus melakukan itu ketika anda memiliki mobil yang dominan?’ Itu adalah risiko. Sekarang kami bisa bilang itu berhasil. Gap-nya lebih kecil meskipun. Jadi pertanyaannya adalah: apakah mereka mundur atau apakah yang lain maju? Sulit untuk dikatakan pada saat ini. Pada akhirnya dia cukup cepat." Leclerc berada di posisi kedua dan Carlos Sainz di posisi keempat, dengan George Russell dari Mercedes di antara mereka. "Kata-kata Charles sangat meyakinkan," kata Schiff. "Dia bilang mobilnya jelas memiliki potensi, bisa saja cukup cepat. Dia bilang dia kehilangan ritme karena mereka memulai bagian pertama Q3 dengan ban lunak bekas. Alih-alih membawa momentum yang dia miliki – yang biasa anda lakukan di kualifikasi, anda membangun, setiap sesi anda memiliki lebih banyak grip – sayangnya dia mundur di sesi bekas. Itulah mengapa dia tidak memaksimalkannya." Grand prix Bahrain hari Sabtu tampaknya akan menjadi balapan yang lebih kompetitif daripada banyak balapan dominan Verstappen musim lalu. "Dari pole sampai kesembilan, di mana Lewis Hamilton berada, adalah setengah detik yang brilian," kata Hill. Schiff: "Dari P2 sampai P9 hanya tiga persepuluh, sangat ketat." Hill: "Pace balapan adalah hal yang berbeda. Tapi ini menjanjikan.".
