Christian Horner, bos tim Red Bull, telah bertemu dengan manajer Max Verstappen, Raymond Vermeulen, di Dubai untuk menyelesaikan masalah yang muncul di luar lintasan jelang Grand Prix Arab Saudi akhir pekan ini .
Horner menghadapi tekanan besar setelah dituduh melakukan perilaku tidak pantas terhadap seorang karyawan wanita di timnya. Meskipun Horner dibebaskan dari tuduhan tersebut setelah penyelidikan independen, namun skandal ini tetap menjadi sorotan media dan mengganggu konsentrasi tim Red Bull .
Selain itu, Horner juga harus menghadapi kritik dari ayah Verstappen, Jos Verstappen, yang mengklaim bahwa tim Red Bull "berisiko hancur" jika Horner tetap menjabat. Jos Verstappen bahkan mengancam akan meledakkan tim jika Horner tidak mundur.
Verstappen sendiri telah memberikan dukungan kepada Horner, setidaknya secara publik. Ia mengatakan bahwa Horner telah menjadi bos tim yang luar biasa dari sisi kinerja, dan ia hanya fokus pada balapan.
Menurut sumber dari Press Association, pertemuan antara Horner dan Vermeulen di Dubai berlangsung dengan baik, dan dihadiri juga oleh pejabat senior tim Red Bull. Tidak diketahui apakah Verstappen atau ayahnya turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan ini diharapkan dapat meredakan ketegangan di dalam tim Red Bull, yang sedang berjuang untuk merebut gelar juara dunia dari tangan Mercedes. Verstappen saat ini unggul 18 poin dari rival terdekatnya, Lewis Hamilton, dengan dua balapan tersisa.
Verstappen sendiri telah menunjukkan performa yang dominan di lintasan, dengan memenangkan balapan pembuka di Bahrain, diikuti oleh rekan setimnya, Sergio Perez, di posisi kedua.
Tim Red Bull berharap dapat mempertahankan momentum positif mereka di Grand Prix Arab Saudi, yang akan digelar di sirkuit Jeddah Corniche, yang merupakan sirkuit jalanan terpanjang dan tercepat di kalender F1.
