MotoGP telah memutuskan untuk mengubah hukuman bagi pembalap yang melanggar aturan tekanan ban minimum di musim 2024, dari diskualifikasi menjadi penalti waktu, Motorsport.com telah mengetahui.
Tahun lalu, ditetapkan tekanan ban minimum baru yang harus dipatuhi oleh semua pembalap untuk 30% dari balapan sprint dan 50% dari grand prix, dengan aturan ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kinerja ban.
Namun, aturan ini menuai kritik dari beberapa pembalap, yang mengeluhkan masalah kunci depan dan kurangnya cengkeraman saat mengikuti pembalap lain di balapan. Beberapa pembalap bahkan mengaku sengaja menghindari slipstream untuk menjaga tekanan ban tetap stabil.
Beberapa minggu lalu, Michelin menyetujui tuntutan dari pembalap yang meminta tekanan ban depan minimum diturunkan sedikit. Pemasok ban Prancis itu setuju untuk turun dari 1,88 bar menjadi 1,8 bar, tetapi sebagai gantinya meminta peningkatan waktu pembalap harus tetap dalam hal ini menjadi 60% dari grand prix.
Selain itu, MotoGP juga memperkenalkan hukuman baru yang lebih fleksibel bagi pembalap yang melanggar aturan tekanan ban. Jika sebelumnya pembalap yang melanggar aturan ini akan langsung didiskualifikasi, kini mereka hanya akan mendapat penalti waktu.
Penalti waktu yang ditetapkan adalah delapan detik untuk balapan sprint, dan 16 detik untuk grand prix. Penalti ini akan ditambahkan ke waktu akhir pembalap, dan bisa berdampak pada posisi akhir mereka di klasemen.
Keputusan ini diambil untuk menghindari situasi di mana pembalap yang tidak bersalah bisa didiskualifikasi karena faktor-faktor di luar kendali mereka, seperti suhu udara yang turun tiba-tiba atau kesalahan pengukuran.
Aturan tekanan ban baru ini akan mulai berlaku pada balapan pembuka musim 2024 di Qatar, yang akan digelar pada 10 Maret mendatang. Para pembalap akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan aturan ini dan memanfaatkan ban sebaik mungkin untuk meraih hasil maksimal. 🏁