Francesco Bagnaia tidak bisa meminta hasil yang lebih baik di balapan MotoGP Qatar yang berlangsung pada Minggu, 10 Maret 2024. Pembalap Ducati itu tidak hanya menemukan setelan ideal untuk motornya, tetapi juga mencatatkan waktu tercepat – 1m56.682s yang mengesankan.
Bagnaia, yang merupakan juara dunia MotoGP dua kali, memimpin setiap lap di grand prix Qatar saat ia mengalahkan Brad Binder dan Jorge Martin. Strategi Bagnaia jelas, untuk mendahului Martin di lap pertama sebelum menetapkan kecepatan yang cukup kuat untuk menciptakan celah kecil, tetapi tidak akan merusak ban-nya.
Ditanya apakah ini adalah awal tahun yang terbaik yang bisa ia bayangkan, Bagnaia berkata: "Tentu saja. Sangat penting setelah kemarin untuk mengubah sedikit strategi di lap-lap pertama. Saya hanya mencoba sedikit lebih agresif dan saya tahu jika saya memimpin di lap-lap pertama bahwa potensi saya cukup baik untuk mengelola celah."
"Sprint kemarin adalah pelajaran yang baik untuk mengubah sedikit pendekatan untuk memiliki performa dengan motor baru. Saya harus berterima kasih kepada tim saya karena dari kemarin malam hingga pagi ini kami bekerja keras untuk meningkatkan sedikit setelan untuk balapan. Secara keseluruhan, ini adalah awal musim yang sempurna."
Setelah mengalami masalah getaran di sprint, Bagnaia mengambil langkah untuk mengendarai dengan cara yang berbeda. Pembalap Italia itu berkata: "Saya mengendarai dengan cara yang berbeda. Saya menemukan performa dengan cara yang berbeda yang bekerja dengan getaran. Hari ini saya hanya sedikit di dua lap terakhir; hanya di satu tikungan jadi berjalan dengan baik."
"Mungkin di Portimao kami tidak akan memiliki masalah ini karena di Portimao trek memiliki grip yang sangat berbeda. Tetapi saya pikir kami tahu dengan sempurna kemana harus pergi jika ada getaran."
Kecepatan Bagnaia sepanjang balapan cukup untuk menjaga Binder dan Martin tetap di jarak yang aman. Binder kadang-kadang bisa mengurangi celah menjadi kurang dari satu detik, tetapi ketika ia melakukannya, Bagnaia meningkatkan kecepatannya lagi.
Bagnaia berkata: "Potensinya adalah untuk lebih cepat. Motornya mampu melakukan 52.2/1 tetapi tidak berguna karena lap seperti itu bisa merusak semuanya. Saya hanya mencoba sekonstan mungkin. Setiap kali saya melihat Brad mendapatkan dua atau tiga detik saya melakukan lap lain di mana saya turun [kecepatan saya] dua atau tiga detik."
"Saya mencoba mengelola dengan sempurna ban belakang di keluaran tikungan karena dengan cara ini lebih mudah untuk mengontrol celah."
