Lewis Hamilton mengungkapkan bahwa ia sudah mengetahui bahwa Mercedes akan mengalami tahun yang sulit di musim 2024 sebelum ia memutuskan untuk bergabung dengan Ferrari pada tahun 2025. Keputusan Hamilton untuk pindah ke Ferrari merupakan salah satu berita terbesar di dunia Formula 1, terutama karena Hamilton sebelumnya mengatakan bahwa ia ingin mengakhiri karirnya bersama Mercedes.
Hamilton menandatangani kontrak baru dengan Mercedes pada musim panas 2023, yang akan membuatnya tetap bersama tim tersebut hingga akhir 2025. Namun, Hamilton memanfaatkan opsi pelepasan dalam kontraknya untuk menandatangani kontrak dengan Ferrari, yang ia akan gabung pada musim depan setelah musim terakhirnya bersama Mercedes di 2024.
Dalam tes pramusim di Bahrain, Hamilton terlihat positif tentang pengalaman awalnya dengan mobil Mercedes baru, W15. Di luar mobil, Hamilton mendapat banyak pertanyaan tentang rencana pindahnya ke tim merah. Ketika ditanya tentang apa yang berubah antara menandatangani kontrak dengan Mercedes pada musim panas lalu dan memilih bergabung dengan Ferrari, Hamilton menjelaskan:
"Pada musim panas kami menandatangani kontrak, dan tentu saja saya, pada saat itu, melihat masa depan saya bersama Mercedes. Tapi ada kesempatan yang muncul di awal tahun dan saya memutuskan untuk mengambilnya."
"Saya merasa ini adalah keputusan terberat yang pernah saya buat. Saya sudah bersama Mercedes selama 26 tahun, mereka mendukung saya, dan kami telah menjalani perjalanan yang luar biasa bersama. Kami telah menciptakan sejarah dalam olahraga ini, dan itu adalah sesuatu yang saya banggakan dan saya sangat bangga dengan apa yang telah kami capai."
"Tapi saya pikir pada akhirnya saya menulis cerita saya sendiri dan saya merasa sudah saatnya untuk memulai babak baru."
Hamilton juga mengatakan bahwa pindah ke Ferrari adalah kesempatan untuk mewujudkan "mimpi masa kecil" yang ia miliki sejak menonton Michael Schumacher di masa jayanya. Hamilton mengatakan bahwa ia selalu penasaran bagaimana rasanya berada di dalam kokpit merah dan dikelilingi oleh para penggemar Ferrari yang fanatik.
Namun, keputusan Hamilton untuk pindah ke Ferrari tampaknya juga didasari oleh prediksinya bahwa Mercedes akan kesulitan bersaing dengan Red Bull dan Ferrari di musim 2024. Hal ini diperkuat oleh komentar-komentar Hamilton tentang masalah stabilitas mobil Mercedes, yang membuatnya tidak nyaman di tikungan berkecepatan tinggi.
Pakar Sky Sports F1, Karun Chandhok, yakin bahwa Hamilton "sudah tahu" bahwa Mercedes akan menghadapi "tahun yang sulit" sebelum memutuskan untuk bergabung dengan Ferrari. Chandhok mengatakan:
"Saya tidak setuju. Saya pikir dia sudah tahu. Apa yang mereka sampaikan – pesan-pesan positif – adalah satu hal. Tapi saya pikir dia tahu bahwa ini akan menjadi tahun yang sulit."
Sementara itu, mantan strategi Aston Martin, Bernie Collins, merasa bahwa salah satu alasan Hamilton pindah ke Ferrari adalah karena ia tidak puas dengan mobil Mercedes. Collins mengatakan:
"Dia mengatakan hal yang sama sepanjang tahun lalu. Mungkin, itu salah satu alasan mengapa dia pindah tim."
"Dia masih tidak bahagia di mobil. Anda bisa melihat perubahan set-up yang mereka buat kemarin, sangat tidak nyaman."
"Kecepatan tinggi terlihat mengerikan. Anda bisa melihat mobil lain hanya menjauh darinya. Ada sedikit pekerjaan yang harus dilakukan di sana."
Dengan pindahnya Hamilton ke Ferrari, persaingan di puncak klasemen Formula 1 diharapkan akan semakin sengit di musim 2025. Apakah Hamilton akan mampu menambah koleksi gelar juara dunianya bersama tim baru, atau apakah Mercedes akan mampu bangkit kembali dari keterpurukan? Kita tunggu saja jawabannya di trek.
‘The stars aligned’ – Lewis Hamilton reveals the key factors behind his shock Ferrari switch
Lewis Hamilton “knew” Mercedes were set for “tough year” before Ferrari decision
