Lewis Hamilton, juara dunia Formula 1 tujuh kali, tampaknya menghadapi awal musim yang mengecewakan bersama tim Mercedes di tahun 2024. Dengan performa yang kurang mengesankan di dua balapan pertama, Hamilton terlihat "sedikit kecewa" dengan situasi yang dihadapi timnya saat ini.
Pada Grand Prix Bahrain yang membuka musim, Hamilton hanya mampu finis di posisi ketujuh, dan situasi tidak banyak berubah di Grand Prix Saudi Arabia, di mana ia finis di posisi kesembilan. Sementara itu, rekan setimnya, George Russell, tampak lebih kompetitif dengan finis di posisi kelima dan keenam.
Kritik pedas datang dari Eddie Jordan, mantan pemilik tim F1, yang menyebut Mercedes "terpuruk" di awal musim ini. Jordan menyoroti bahwa Hamilton tampaknya sudah "sedikit kecewa" dengan performa Mercedes yang tidak kunjung membaik, mirip dengan situasi yang mereka hadapi tahun lalu.
Max Verstappen dari tim Red Bull kembali mendominasi dengan memenangkan dua balapan pertama dengan mudah, sementara Ferrari tampak sebagai penantang terdekat mereka. Dengan Red Bull yang tampak berada di liga tersendiri, Jordan mempertanyakan bagaimana Mercedes akan bersaing, terutama mengingat keunggulan poin yang sudah dimiliki Verstappen.
Hamilton, yang dikenal dengan semangat juangnya, pasti merasakan tekanan untuk membalikkan keadaan. Namun, dengan persaingan yang semakin ketat dan mobil W15 yang belum menunjukkan potensi untuk menang, musim ini akan menjadi tantangan besar bagi sang juara bertahan.
Mercedes, di bawah kepemimpinan Toto Wolff, harus bekerja keras untuk menemukan solusi atas masalah yang mereka hadapi. Dengan Hamilton yang dijadwalkan akan bergabung dengan Ferrari pada tahun 2025, musim ini mungkin menjadi kesempatan terakhir bagi Hamilton untuk menambah gelar juara dunia bersama Mercedes.
Kita semua menantikan bagaimana Hamilton dan Mercedes akan menanggapi tantangan ini dan apakah mereka dapat kembali ke puncak podium sebelum musim berakhir.
