Seorang karyawan wanita yang sebelumnya menuduh Christian Horner, kepala tim F1 Red Bull, atas perilaku tidak pantas, diperkirakan akan "mengajukan banding dalam beberapa hari mendatang". Menurut laporan dari Telegraph Sport, karyawan tersebut ingin mengajukan banding setelah Horner dibebaskan dari segala tuduhan menyusul penyelidikan independen.
Penyelidikan yang dilakukan oleh pengacara eksternal khusus atas nama Red Bull GmbH telah berlangsung selama tiga minggu dan tidak menemukan bukti kesalahan oleh Horner. Namun, wanita yang bersangkutan merasa "kecewa" dan "terabaikan" oleh Red Bull dan telah memutuskan untuk mengganti perwakilan hukumnya sebelum mengajukan banding.
Kasus ini telah menimbulkan perpecahan serius di dalam struktur Red Bull, baik di perusahaan induk maupun tim balap. Jos Verstappen, ayah dari juara dunia F1 tiga kali Max Verstappen, telah menyatakan bahwa Horner seharusnya mengundurkan diri sebelum tim "meledak", dan dia "bersimpati" dengan wanita yang bersangkutan. Sementara itu, Helmut Marko, penasihat motorsport Red Bull yang telah lama berkecimpung, dikabarkan telah berselisih dengan Horner.
Situasi ini semakin rumit dengan adanya kebocoran materi dari penyelidikan kepada jurnalis dan prinsipal tim di Bahrain, yang kemudian diikuti oleh pernyataan dari Verstappen yang berbicara dengan bos Mercedes, Toto Wolff, yang menimbulkan spekulasi intens tentang masa depan Max. Di Grand Prix Arab Saudi, situasi semakin memanas dengan masa depan Helmut Marko menjadi pertanyaan. Laporan menunjukkan bahwa Marko mungkin berada di balik kebocoran tersebut sebagai bagian dari ‘perang sipil’ internal di Red Bull yang terkait dengan situasi Horner.
Meskipun Red Bull telah meraih kemenangan beruntun di dua balapan pertama musim ini, banding yang akan diajukan ini diperkirakan akan terus menyoroti saga yang telah berlangsung lebih dari dua bulan ini.
