Aleix Espargaro baru-baru ini memberikan prediksi tentang musim balapan Marc Marquez yang mungkin akan membuat para rival di MotoGP merasa khawatir. Menjelang MotoGP Portugal di Portimao, yang merupakan seri kedua dari kampanye 2024, Espargaro mengomentari kemajuan Marquez dengan Ducati yang baru setahun dia gunakan. Meskipun masih menyesuaikan diri, Marquez berhasil menunjukkan progres dengan finis di posisi keempat pada seri pembuka di Qatar, sebuah peningkatan signifikan dari tahun terakhirnya bersama Honda.
Espargaro, yang telah mengenal Marquez sejak mereka masih anak-anak, mengutip oleh Marca dengan mengatakan, "Marc adalah, tanpa ragu, pembalap paling berbakat di kejuaraan ini. Dengan motor terbaik di grid… satu ditambah satu sama dengan dua. Kita akan lihat berapa lama dia akan sampai di sana, tapi dia akan menjadi salah satu yang terkuat…"
Namun, Espargaro juga menyadari bahwa bentuk dan konsistensi dari juara bertahan Francesco Bagnaia sulit untuk diatasi. Pembalap Ducati pabrikan, Bagnaia, yang tahun ini mengendarai GP24 yang telah dikembangkan, memenangkan grand prix pertama tahun ini untuk memulai pertahanan gelarnya dari posisi teratas.
"Pecco memiliki level yang jauh lebih tinggi dari yang orang percayai," tegas Espargaro. "Karena memenangkan dua gelar berturut-turut dengan persaingan yang ada sangat sulit. Dia adalah orang yang harus dikalahkan."
Dan bagaimana dengan harapan Espargaro sendiri? Pada tahun 2022, dia finis di urutan keempat dalam klasemen, hasil terbaiknya sejauh ini. Dia berada di posisi keenam tahun lalu. Pembalap tertua di grid, yang berusia 34 tahun, pertama-tama bertujuan untuk menetapkan Aprilia sebagai pesaing terdekat untuk dominasi Ducati.
"Tujuan adalah untuk finis di tiga besar kejuaraan," katanya. "Kami telah dekat selama dua tahun terakhir, saya harap ini adalah waktu yang tepat."
Espargaro mengalami akhir pekan pertama di tahun 2024 yang aneh. Dia bangun pada hari Minggu di Qatar dengan keyakinan bahwa dia bisa menang, setelah penutupan yang brilian pada sprint hari Sabtu. Namun, masalah cengkeraman belakang secara tak terduga mengganggunya, dan dia harus puas finis di posisi kedelapan. Portimao, akhir pekan ini, menawarkan kesempatan berikutnya untuk mengesankan.
