Beranda Formula 1 Masa Depan Valtteri Bottas di F1 Terancam, Sauber Ingin Lepas Jelang 2024

Masa Depan Valtteri Bottas di F1 Terancam, Sauber Ingin Lepas Jelang 2024

33
0

Masa depan Valtteri Bottas di ajang Formula 1 tampaknya sedang berada di ujung tanduk. Berdasarkan laporan terbaru, tim Sauber dikabarkan ingin melepaskan Bottas menjelang musim 2024. Kontrak Bottas bersama Sauber akan berakhir pada akhir tahun ini, dan ia menjadi salah satu dari 12 pembalap yang belum memiliki kontrak untuk musim 2025[^1].

CEO Sauber, Andreas Seidl, disebut-sebut ingin mengganti Bottas sebelum musim 2024 dimulai. Meskipun Bottas sendiri telah menyatakan keinginannya untuk tetap bersama Sauber menjelang akuisisi oleh Audi pada tahun 2026, tampaknya performanya belum cukup meyakinkan Audi atau CEO tim untuk mempertahankannya[^1].

Menurut jurnalis terkemuka Christian Menath, Sauber tidak "100% puas" dengan performa Bottas maupun Zhou Guanyu. "Sauber, yang performanya relatif mengecewakan, tidak 100% puas dengan kedua pembalapnya," ujar Menath di kanal YouTube Motorsport Magazin. "Valtteri Bottas direkrut oleh Fred Vasseur tiga tahun yang lalu, bukan oleh Andreas Seidl yang mungkin ingin melepaskannya setahun lebih awal, jadi saya cukup yakin bahwa ada dua kokpit yang perlu diisi[^1]."

Nico Hulkenberg dari tim Haas telah dikaitkan dengan kemungkinan pindah ke Hinwil. Sauber dilaporkan telah menghubungi Hulkenberg untuk tawaran mengemudi di tahun 2024, namun ia telah menandatangani kontrak dengan Haas[^1].

Jika Sauber memutuskan untuk tidak mempertahankan Bottas, masih banyak opsi yang tersedia baginya. Menurut F1.com, Mercedes memiliki banyak opsi yang tersedia. Jika mereka memutuskan bahwa mereka membutuhkan tangan yang berpengalaman dan seseorang yang dapat dipercaya untuk kontrak jangka pendek sebelum mungkin menandatangani seseorang untuk jangka panjang, langkah untuk Bottas akan menjadi kemungkinan[^1].

Selain itu, Alpine mungkin membutuhkan seseorang dengan pengalaman Bottas saat mereka berusaha untuk naik dari posisi bawah. Kembali ke Williams, tempat Bottas memulai debutnya, juga bisa masuk akal bagi kedua belah pihak karena tim Inggris tersebut berusaha untuk mempercepat pembangunannya. Jadi, masih banyak pilihan bagi Bottas, yang memiliki lebih banyak kemenangan F1 daripada hanya tiga pembalap lain di grid[^1].

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini