Beranda MotoGP Luca Marini dan Perjuangan di Balik Debut Repsol Honda yang Berat

Luca Marini dan Perjuangan di Balik Debut Repsol Honda yang Berat

24
0

Luca Marini, pembalap yang baru saja bergabung dengan tim Repsol Honda, menghadapi tantangan berat dalam debutnya di ajang MotoGP. Pada seri pembuka musim ini di Qatar, Marini hanya mampu finis di posisi ke-20, sebuah hasil yang jauh dari ekspektasi. Kondisi ini memicu Marini untuk melakukan serangkaian tes privat di sirkuit Jerez, memanfaatkan aturan baru yang memberi kesempatan bagi Honda untuk mengorganisir tes tersebut.

Dalam tes di Jerez, Marini mencoba menemukan setelan dasar motor yang cocok, yang ternyata memberikan hasil positif. "Tes itu sangat baik. Kami merasa telah menemukan dasar setelan motor yang berfungsi dengan baik di Jerez. Saya berharap ini juga berlaku di sini," ujar Marini menjelang MotoGP Portugal di Portimao.

Marini mengakui bahwa masalah utama yang dihadapinya adalah pada bagian putaran motor. "Saya kesulitan, terutama di area belokan. Setelan terlalu banyak memberi beban di bagian depan," jelas Marini. Sebagai pembalap yang tinggi dan berat, Marini menyadari bahwa gaya berkendaranya memberikan tekanan lebih pada ban, yang jika tidak seimbang, akan menyebabkan masalah.

Selain itu, Johann Zarco, pembalap baru LCR Honda yang juga beralih dari Ducati tahun lalu, menyoroti masalah cengkeraman saat akselerasi sebagai kendala utamanya. Marini menanggapi, "Bagi saya, bukan di situ saya kehilangan waktu terbanyak. Bagi saya, ada lebih banyak waktu yang bisa diambil di tengah-tengah tikungan dibandingkan dengan Ducati."

Kini, dengan pengalaman tes tambahan dan analisis mendalam pasca GP Qatar, Marini dan timnya berupaya keras untuk memperbaiki kondisi tersebut. Dengan harapan yang tinggi, mereka menantikan seri berikutnya, berharap dapat lebih dekat dengan para pembalap teratas dan menunjukkan kemajuan yang signifikan.

Marini dan Repsol Honda kini berada di persimpangan penting, di mana mereka harus menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada dan kembali ke jalur kompetisi. Dengan tekad dan kerja keras, mereka bertekad untuk mengubah mimpi buruk menjadi kemenangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini