Tim Formula 1 Red Bull Racing saat ini tengah berada dalam sorotan media bukan karena prestasi mereka di lintasan, melainkan karena drama internal yang melibatkan Christian Horner, sang prinsipal tim. David Croft, komentator Sky Sports F1, mengungkapkan bahwa situasi ini bisa berdampak negatif pada performa tim jika tidak segera diselesaikan.
Awal musim 2024 ini, Horner terlibat dalam investigasi atas tuduhan perilaku tidak pantas terhadap seorang karyawan wanita. Meskipun Horner telah dibebaskan dari segala tuduhan, masalah ini masih jauh dari kata selesai. Jos Verstappen, ayah dari pembalap Max Verstappen, secara terbuka meminta pengunduran diri Horner setelah bukti dari investigasi tersebut bocor ke publik. Hal ini, bersama dengan kemungkinan suspensi Helmut Marko, menimbulkan spekulasi mengenai masa depan Max Verstappen dan isyarat adanya perang sipil di dalam tim Red Bull.
Situasi ini semakin rumit menjelang Grand Prix Australia, meskipun karyawan wanita tersebut telah mengajukan banding dan pengaduan resmi ke FIA. Croft memperingatkan bahwa "pertarungan kekuasaan" yang terjadi di belakang layar ini bisa berdampak negatif pada Red Bull. "Jika ada banyak hal yang terjadi di latar belakang yang menarik perhatian dan menguras energi, itu bisa berdampak pada akhirnya," ujar Croft kepada Fox Sports Australia.
Musim ini masih panjang, dan Marko, yang telah membimbing Max Verstappen sejak awal karirnya di Formula 1, memiliki hubungan khusus dengan para pembalap. Masa depan Christian Horner kini bergantung pada hasil dari banding tersebut. Situasi ini tidak hanya memberatkan Horner, tetapi juga keluarganya.
Dengan adanya perpecahan internal ini, Red Bull Racing harus berusaha keras untuk mempertahankan fokus mereka pada persaingan di lintasan, agar tidak kehilangan momentum yang telah mereka bangun di awal musim.
