Dalam dunia balap Formula 1, setiap detik sangat berharga dan setiap tim berusaha keras untuk menemukan setelan yang sempurna untuk mobil mereka. Baru-baru ini, tim Red Bull mengakui bahwa mereka masih mencari setelan yang tepat untuk mobil mereka. Sementara itu, kecepatan impresif Charles Leclerc dari tim Ferrari dalam sesi latihan panjang di Grand Prix Australia menarik perhatian banyak pihak, termasuk Red Bull.
Helmut Marko, penasihat Red Bull, menyatakan bahwa kecepatan Leclerc sangat mengesankan dan menunjukkan bahwa Ferrari mungkin memiliki keunggulan dalam hal kecepatan jangka panjang. Meskipun demikian, Marko juga menyarankan bahwa perbedaan waktu antara Leclerc dan Max Verstappen dari Red Bull di FP2 mungkin disebabkan oleh Ferrari yang menggunakan mode mesin tinggi selama simulasi kualifikasi. "Saya pikir Ferrari mengendarai dengan tenaga penuh dalam simulasi kualifikasi," ujar Marko. "Tidak seperti kami. Itulah mengapa saya tidak melihat celah tiga persepuluhan sebagai sesuatu yang kritis."
Namun, Verstappen menggambarkan hari Jumat sebagai ‘berantakan’ setelah hampir setengah dari sesi latihan kedua terhenti sementara Red Bull memperbaiki kerusakan pada lantai mobilnya yang terjadi ketika ia melebar di FP1. Meskipun ada kendala tersebut, Verstappen tetap optimis dan tidak merasa khawatir. "Saya pikir itu cukup baik," kata Verstappen. "Saya pikir Ferrari cepat, tapi dari sisi kami, saya pikir ada beberapa hal lagi yang bisa kami atur dengan lebih baik."
Dengan komentar ini, jelas bahwa persaingan antara Red Bull dan Ferrari akan semakin ketat. Kedua tim sedang berusaha keras untuk menemukan setelan yang tepat dan mengoptimalkan performa mobil mereka. Kecepatan Leclerc yang mengesankan ini tentu menjadi sorotan dan menambah dinamika persaingan di lintasan balap Formula 1.
