Marc Marquez, pembalap berpengalaman dengan delapan gelar juara dunia, tampaknya telah menemukan kembali bentuk terbaiknya di musim ini. Setelah berganti dari Honda ke Ducati, Marquez menunjukkan peningkatan performa yang signifikan. Di seri pembuka di Qatar, ia berhasil finis di posisi lima dan empat, menandakan potensi yang tidak terlihat tahun lalu.
Namun, tantangan sebenarnya bagi Marquez adalah adaptasi dengan motor Ducati di lintasan yang belum pernah ia coba sebelumnya, seperti di Portimao. Meskipun demikian, komentator balap Simon Crafar yakin bahwa Marquez "on target" untuk bersaing memperebutkan gelar juara. Menurut Crafar, pengalaman Marquez dalam memenangkan kejuaraan akan menjadi kunci, di mana ia harus tetap konsisten dan mengumpulkan poin tanpa terlibat dalam insiden.
Di sisi lain, Jorge Martin, rekan satu tim Marquez di Ducati, menjadi batu sandungan yang serius. Martin, yang merupakan runner-up juara dunia tahun lalu, telah menunjukkan dominasinya dengan memenangkan sprint race pertama tahun ini. Kinerja impresif Martin di atas motor GP24 Ducati yang telah dikembangkan, membuatnya menjadi pesaing kuat dan "mimpi buruk" bagi Marquez.
Kedua pembalap ini diharapkan akan terus bersaing ketat sepanjang musim. Dengan motor Ducati yang telah mencapai "sweet spot" dalam pengembangannya, persaingan di dalam tim Ducati pun diprediksi akan semakin sengit, terutama dengan kehadiran pembalap muda berbakat seperti Fermin Aldeguer yang baru-baru ini bergabung dengan tim.
Marquez mungkin memiliki pengalaman dan strategi, tetapi Martin memiliki kecepatan dan motor yang superior. Ini menjanjikan sebuah pertarungan yang menarik di lintasan MotoGP, di mana keduanya tidak hanya berjuang untuk kejuaraan, tetapi juga untuk supremasi di dalam tim Ducati yang prestisius.
