Franco Morbidelli, pembalap MotoGP dari tim Pramac, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia lebih memilih untuk tetap menjadi seorang gentleman daripada membuat perbandingan antara motor Ducati yang saat ini ia kendarai dengan motor Yamaha yang sebelumnya ia gunakan. Meskipun mengalami kecelakaan di lap pertama pada MotoGP Portugal, Morbidelli mengakui bahwa ia telah mengambil langkah maju dalam adaptasinya dengan Ducati.
Pada hari Jumat, Morbidelli menunjukkan performa yang kuat, dan meskipun mengalami kecelakaan pada hari Sabtu dan Minggu, ia merasa puas meninggalkan sirkuit Portimao. Morbidelli menyatakan bahwa ia masih perlu belajar banyak hal tentang motor Ducati, terutama dalam hal penggunaan perangkat dan tuas persneling yang berbeda dari yang biasa ia gunakan. Hal ini membuatnya harus berpikir lebih banyak dan belum bisa berkendara dengan refleks seperti biasanya.
Morbidelli juga menekankan bahwa ia belum sepenuhnya nyaman dengan Ducati karena kurangnya kebebasan dalam berkendara. Ia mengakui bahwa ia masih membutuhkan pengetahuan lebih lanjut dan kebebasan untuk melakukan segala sesuatu secara refleks. Namun, ia terkesan dengan ritme yang ia tunjukkan setelah kecelakaan tersebut, yang menurutnya cukup baik untuk finis di posisi enam atau tujuh.
Ketika ditanya tentang perasaannya dibandingkan dengan Yamaha, Morbidelli enggan memberikan rincian lebih lanjut, dengan alasan bahwa ia ingin tetap menjadi seorang gentleman dan tidak merasa adil untuk membuat perbandingan tersebut. Ia menambahkan bahwa ia merasa sangat baik dengan motor Ducati dan melihat banyak potensi di dalamnya.
Morbidelli, yang melewatkan tes pramusim, memiliki waktu yang sangat terbatas dengan motor Ducati. Namun, ia tetap optimis dan merasa bahwa ritme balapannya sudah cukup baik, meskipun ia belum memiliki kebebasan penuh dalam berkendara dan masih memiliki margin untuk berkembang.
Dengan sikapnya yang tidak ingin membuat perbandingan langsung antara Ducati dan Yamaha, Morbidelli menunjukkan kelasnya sebagai seorang pembalap profesional yang menghargai proses adaptasi dan pembelajaran dengan motor barunya. Ia tetap fokus pada tujuan utamanya untuk meningkatkan performa dan beradaptasi dengan motor Ducati, sambil tetap menjaga sikap gentleman di dalam dan luar lintasan.
