Francesco Bagnaia, pembalap Ducati, mengungkapkan rasa frustrasinya setelah insiden dengan Marc Marquez di MotoGP Portugal yang menyebabkan dia gagal finis dan mendapatkan poin. Menurut Bagnaia, manuver yang dilakukannya tidak berisiko dan dia merasa kecewa karena harus pulang dengan tangan kosong.
Insiden tersebut terjadi ketika balapan tersisa tiga lap, di mana Bagnaia dan Marquez bersaing untuk posisi kelima. Steward balap menyelidiki kejadian tersebut dan memutuskan bahwa itu adalah insiden balapan. Namun, akibat insiden itu, Bagnaia terjatuh dan Marquez hanya mampu finis di posisi ke-16.
Bagnaia mengatakan bahwa dia tidak setuju jika manuvernya dianggap berisiko. "Ketika dia (Marquez) menyalip saya, dia melebar. Apa yang ingin Anda lakukan jika pembalap di depan Anda melebar? Tentu saja, menyalipnya kembali untuk mendapatkan lebih banyak poin," ujar Bagnaia.
Pembalap Italia itu juga menambahkan bahwa dia merasa marah karena insiden tersebut mengakibatkan dia tidak mendapatkan poin sama sekali. "Tahun lalu di balapan kedua, saya juga finis tanpa poin karena kesalahan saya sendiri. Tahun ini, karena insiden balapan. Kita tahu bahwa dengan masih ada 38 balapan lagi, kejuaraan masih sangat panjang," tutur Bagnaia.
Sementara itu, Jorge Martin dari tim Pramac Racing berhasil memenangkan balapan di Portimao dan kini memimpin kejuaraan MotoGP dengan jeda tiga minggu sebelum putaran ketiga dimulai.
Bagnaia mengakui bahwa dia mengalami kesulitan selama balapan, terutama dalam hal grip di tikungan kiri. Dia kehilangan sekitar 0,2 detik per lap di tikungan tersebut dan berusaha untuk memahami situasi tersebut untuk balapan selanjutnya.
Meskipun kecewa, Bagnaia menerima keputusan steward bahwa insiden tersebut adalah bagian dari balapan dan siap untuk melanjutkan ke seri berikutnya dengan fokus untuk meraih hasil yang lebih baik.
