Raul Fernandez, pembalap MotoGP dari tim Tech3 KTM Factory Racing, mengalami kecelakaan yang ia sebut sebagai "kesalahan pemula" selama Grand Prix Portugal. Fernandez kehilangan kendali motornya di tikungan empat saat balapan berlangsung, yang mengakibatkan ia terjatuh dan gagal melanjutkan perlombaan. Meskipun kecewa dengan kesalahannya sendiri, Fernandez bersyukur tidak mengalami cedera serius.
Dalam wawancara pasca-kecelakaan, Fernandez mengakui bahwa ia telah melakukan kesalahan yang tidak seharusnya terjadi, terutama setelah ia dan kepala kru telah mendiskusikan pentingnya menjaga ketenangan di tikungan tersebut. "Saya beruntung saya baik-baik saja," ujar Fernandez. "Itu benar-benar kecelakaan yang bodoh, kesalahan pemula. Selama jalan lintasan, saya memberitahu kepala kru bahwa Anda perlu tenang di tikungan ini ketika Anda sedikit keluar jalur dan saya sebenarnya tidak berhasil melakukan itu."
Fernandez, yang telah menunjukkan kecepatan yang baik selama latihan dan kualifikasi, merasa bahwa ia mungkin terlalu ambisius di awal balapan. "Sampai saat itu, saya merasa baik dengan motor, saya memiliki ritme yang baik, saya melakukan 39.2 dalam satu lap. Tapi mungkin saya sedikit terlalu ambisius di awal balapan," tambahnya.
Kegagalan ini membuat Fernandez tetap tanpa poin setelah dua putaran pembukaan MotoGP 2024. Namun, ia tetap optimis dan siap untuk melupakan kejadian di Portugal dan fokus pada balapan selanjutnya di Circuit of the Americas (COTA), trek yang sangat ia sukai.
Sementara itu, rekan satu timnya, Miguel Oliveira, berhasil memanfaatkan kesempatan dengan meraih posisi sepuluh besar di putaran kandangnya. Oliveira mengomentari bahwa ini adalah hasil maksimal yang bisa ia capai dan ia berharap untuk membangun momentum dari sini menuju seri-seri berikutnya.
Kecelakaan Fernandez di Portugal menjadi pengingat bagi semua pembalap bahwa kesalahan kecil dapat memiliki konsekuensi besar, terutama di level tertinggi balap motor seperti MotoGP. Fernandez dan timnya kini harus menatap ke depan dan mempersiapkan diri untuk tantangan yang akan datang di Amerika Serikat.
