Marc Marquez, sang juara dunia MotoGP enam kali, menghadapi tantangan besar dalam karirnya saat bergabung dengan tim Gresini Ducati. Setelah meninggalkan Repsol Honda, tim yang telah banyak memberinya kesuksesan, Marquez harus mengatasi kendala psikologis karena mengendarai motor Ducati yang telah berumur satu tahun.
Dalam wawancara terbarunya, Marquez menekankan pentingnya melupakan kekurangan psikologis dan fokus pada adaptasi dengan motor barunya. "Ini adalah keputusan terbesar dan paling sulit dalam karir saya, terutama karena Anda meninggalkan zona nyaman Anda," ungkap Marquez. Dia menyadari bahwa untuk memanfaatkan sisa masa jaya fisiknya, ia tidak bisa menunggu Honda untuk meningkatkan performa motornya.
Marquez juga mengalami akhir yang pahit dengan Honda setelah kecelakaan di lap keenam Grand Prix Valencia, yang disebabkan oleh kontak dengan Jorge Martin. Namun, Marquez mengambil hikmah dari kondisinya setelah kecelakaan tersebut, "Yang terpenting adalah tidak ada yang patah," ujarnya.
Di Ducati, Marquez akan mengendarai motor yang saat ini didominasi oleh tiga pembalap teratas di kejuaraan musim ini. Meskipun mengalami beberapa kecelakaan serius dan cedera dalam karirnya, Marquez tetap optimis dan bertekad untuk memberikan yang terbaik di musim terakhirnya dengan Honda dan menatap masa depan bersama Ducati.
Kendati menghadapi tantangan psikologis, Marquez menunjukkan semangat juang yang tinggi. Dengan pengalaman dan keahliannya, ia bertekad untuk mengatasi rintangan dan kembali ke puncak prestasi di ajang balap motor dunia.
