Setelah berhasil mempertahankan pembalap bintangnya, Fabio Quartararo, Yamaha dapat menarik napas lega dan meluangkan waktu untuk menentukan rekan setim pembalap Prancis itu.
Ini bisa menjadi kabar baik bagi rekan setimnya saat ini, Alex Rins, yang masih baru menggunakan M1 dan belum memahami potensinya.
Namun, jika akses ke konsesi teknis membuat Yamaha mampu memperpendek jarak dengan rival MotoGP seiring berjalannya musim, Rins mungkin juga menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Masih harus dilihat apakah dana besar yang diasumsikan telah dikeluarkan Yamaha untuk Quartararo akan berdampak pada besarnya paket finansial yang dapat ditawarkan kepada tim satelit potensial pada 2025.
Kesepakatan Quartararo membuat Aprilia menjadi satu-satunya pabrikan MotoGP yang belum memiliki setidaknya satu pembalap untuk 2025. Tentu saja, itu tidak secara otomatis berarti pengumuman pembalap berikutnya akan datang dari perusahaan Noale itu.
Namun, dengan Quartararo yang sebelumnya dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan tim, itu meningkatkan prospek kesepakatan baru bagi pembalap saat ini, Aleix Espargaro dan/atau Maverick Vinales.
"Saya selalu mengatakan bahwa stabilitas berarti performa," kata CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, sebelum dimulainya musim. "Juga karena ketika Anda mengganti pembalap, kemungkinan Anda juga mengganti kepala kru dan mungkin beberapa mekanik. Sebab, pembalap, biasanya, pindah dengan orang-orang yang dipercayainya.
"Saya menegaskan kembali bahwa saya sangat senang dengan empat pembalap yang kami miliki, tetapi jika seseorang datang dan merebut pembalap kami, saya harus siap bereaksi… Saya tidak ingin tidur, jadi saya harus memperhatikan dan memeriksa pasar."
Jarang bagi tim pabrikan MotoGP untuk mengganti kedua pembalapnya pada saat yang sama.
Namun selain Espargaro, Vinales, dan pembalap Trackhouse Miguel Oliveira, Enea Bastianini dipandang sebagai target pabrikan yang memungkinkan bagi Aprilia, jika pembalap Italia itu kehilangan kursi Ducati bersama Francesco Bagnaia.
Sementara itu, Joe Roberts bisa menjadi pilihan kandang bagi Trackhouse jika ia mempertahankan performa Moto2-nya yang kuat.
Meskipun Quartararo tidak secara khusus dikaitkan dengan Ducati untuk 2025, seperti yang disebutkan, kemungkinan Yamaha telah menghabiskan dana yang sangat besar untuk mempertahankan mantan juara dunianya itu.
Dampaknya adalah Yamaha sekarang kemungkinan memiliki daya beli yang lebih sedikit untuk menggoda, misalnya, Jorge Martin, runner-up juara dari Pramac Ducati.
Martin tidak menyembunyikan keinginannya untuk mendapatkan status pabrikan pada tahun 2025 tetapi mungkin menemukan bahwa, selain menerima pukulan awal dalam hal performa, biaya yang sekarang ditawarkan untuk apa yang sekarang menjadi perebutan Yamaha ‘kedua’ tiba-tiba berkurang.
Hal yang sama berlaku untuk pembalap satelit Ducati dan Aprilia lainnya yang cepat.
Selain Aprilia, Quartararo dipandang sebagai target potensial untuk Honda. Meski gaji yang ditawarkan bisa menggiurkan, itu akan seperti keluar dari api dan masuk ke kobaran api dalam hal performa, dengan kedua merek Jepang saat ini berada di peringkat terbawah klasemen konstruktor.
Dengan masa depan Joan Mir yang tidak jelas, dan Quartararo kini keluar dari kerangka, rencana cadangan Repsol Honda bisa membuat mereka fokus pada bintang Ducati dan Aprilia satelit yang tersedia untuk mencari status pabrikan (dan gaji pabrikan).
Seperti Yamaha, Honda berharap dapat meningkatkan performa, melalui konsesi, seiring berjalannya musim, sehingga dapat meningkatkan opsi pembalap mereka.
KTM bisa dibilang yang paling tidak terpengaruh oleh berita Quartararo. Pabrikan Austria itu secara terbuka menegaskan bahwa, seperti Aprilia, mereka ingin memperbarui kontrak dengan keempat pembalap mereka saat ini.
Namun, banyak yang percaya pertukaran Jack Miller-Pedro Acosta, KTM-GASGAS mungkin bisa terjadi sementara performa Augusto Fernandez saat ini masih menjadi tanda tanya.
