Pada balapan Grand Prix Algarve, perselisihan antara Marc Marquez dari Gresini Ducati dan Francesco Bagnaia dari Ducati pabrikan berujung kecelakaan dramatis. Insiden ini diperparah dengan perbedaan pandangan mengenai siapa yang salah.
Marquez, yang melempar motornya ke arah dalam Bagnaia, berpendapat bahwa sang juara dunia melakukan "kesalahan" karena tabrakan itu tidak diperlukan mengingat kehilangan poin tidak akan berdampak signifikan pada perebutan gelar di awal musim. Namun, Bagnaia yang "marah" menerima keputusan pengawas FIM yang menganggap kejadian itu sebagai insiden balap.
Direktur Umum Ducati, Gigi Dall’Igna, mengungkapkan penyesalannya atas insiden Marquez-Bagnaia yang merugikan pebalapnya dalam perebutan poin penting. Ia menyebutkan bahwa Bagnaia telah dikalahkan oleh sesama pembalap GP24, Jorge Martin dan Enea Bastianini.
Dall’Igna menyanjung penampilan Bastianini yang kembali naik podium setelah absen sejak GP Malaysia tahun lalu. Ia menilai finis kedua Bastianini yang start dari pole "dianggap sebagai kemenangan". Menurut Dall’Igna, keberhasilan ini sangat penting bagi Bastianini, terutama di trek yang membuatnya merasa di rumah sendiri.
"Kami berada di awal musim dan, tanpa diragukan lagi, finis kedua ini dianggap sebagai kemenangan," tegas Dall’Igna.
Meskipun insiden Marquez-Bagnaia mengecewakan, Ducati tetap menunjukkan performa yang kuat dengan kemenangan Martin dan finis kedua Bastianini. Dall’Igna berharap timnya dapat mempertahankan momentum dan meraih kesuksesan lebih lanjut di balapan mendatang.
