Insiden kontroversial antara Marc Marquez dan Francesco Bagnaia di MotoGP Portugal telah mengguncang Ducati. Sebelumnya, Ducati telah memperingatkan potensi bentrokan antara kedua pembalap ini.
Manajer umum Ducati, Gigi Dall’Igna, sempat mengungkapkan kekhawatirannya saat Marquez bergabung dengan Gresini untuk mengendarai Ducati. Sejak empat tahun terakhir, Ducati telah membangun ekosistem pembalap yang seimbang, yang dipimpin oleh Bagnaia dan Enea Bastianini.
Namun, kehadiran Marquez, meskipun awalnya disambut dengan keingintahuan, kini menjadi ancaman bagi ekosistem tersebut. kemajuan Marquez yang pesat pada GP23 membuat Ducati mempertimbangkannya sebagai kandidat tim pabrikan pada 2025.
Insiden di Portugal memperlihatkan potensi bahaya dari Marquez. Ia bertabrakan dengan Bagnaia saat mencoba menyalip, yang mengakibatkan keduanya gagal finis. Meski dianggap sebagai insiden balapan oleh steward, Marquez menyalahkan Bagnaia karena melakukan tindakan yang tidak perlu.
"Dia menderita masalah ban belakang," kata Marquez. "Tidak perlu membalas dengan cara yang agresif ketika Anda akan kehilangan posisi."
Komentar Marquez ini dapat diartikan sebagai tuduhan bahwa Bagnaia tidak mengutamakan kepentingan Ducati. Ini menunjukkan bahwa Marquez sedang berusaha mengguncang dominasi Bagnaia dan pembalap Ducati lainnya.
Kontrol Ducati terhadap Marquez akan menjadi tantangan besar. Ia tidak terikat kontrak langsung dengan Ducati dan memiliki dukungan yang lebih terbatas. Menangani potensi konflik antara Marquez, Bagnaia, dan Jorge Martin, yang juga merupakan pembalap Ducati, akan menjadi ujian berat bagi manajemen Ducati.
Insiden ini menandai dimulainya pertempuran antara Marquez dan Bagnaia. Kehadiran Marquez akan menguji kekuatan Ducati dalam mengelola konflik antar pembalap dan mempertahankan keunggulannya di kejuaraan MotoGP.
