Pemenang Grand Prix Australia, Max Verstappen, kembali menorehkan kemenangan ketiga berturut-turut di Sirkuit Suzuka, Jepang. Pembalap Red Bull itu memimpin dari pole position hingga garis finis, unggul lebih dari 11 detik dari Sergio Perez.
Sementara itu, Carlos Sainz menempati posisi ketiga untuk Ferrari, diikuti oleh rekan setimnya, Charles Leclerc. Mercedes mengalami kemunduran, dengan George Russell finis di urutan ketujuh dan Lewis Hamilton dua posisi di bawahnya.
Meski dominasi Verstappen jelas terlihat, balapan di Suzuka menyuguhkan pertarungan strategi yang menarik. Ferrari sukses mengungguli McLaren dengan strategi dua pit stop yang berbeda bagi Sainz dan strategi satu pit stop yang brilian untuk Leclerc. Perbedaan pendekatan ban juga memicu beberapa aksi menyalip, dengan aksi Yuki Tsunoda menjadi yang paling menonjol.
Meski pertarungan di depan tidak seru, para analis tetap memberikan penilaian positif terhadap GP Jepang. Alex Kalinauckas memberikan skor 4/10, menyebut balapan ini sebagai "uji strategi yang bagus meskipun aksi di depan tidak signifikan."
Rachit Thukral juga memberikan skor 4/10, mengkritik dominasi Red Bull yang membosankan. "F1 di era ground effect sedang mengalami masalah besar," katanya. "Tidak ada narasi baru yang menarik minat penggemar."
Sebaliknya, Haydn Cobb menilai balapan ini sebagai "yang terbaik musim ini" dengan skor 6/10. Ia memuji aksi di lap pembuka, strategi ban yang berbeda, dan persaingan di belakang Red Bull. "Ya, Red Bull masih di kelasnya sendiri, tetapi ada pertarungan nyata untuk semua posisi di belakang dua besar," ujarnya.
Secara keseluruhan, GP Jepang menjadi bukti dominasi berkelanjutan Red Bull dan Ferrari yang membayangi tim-tim lain. Namun, pertarungan strategi dan aksi menyalip di lini tengah tetap memberikan hiburan bagi para penggemar.
