Raksasa Formula 1 Mercedes dikabarkan siap membayar gaji selangit kepada Max Verstappen, juara dunia F1 dua kali, demi menggantikan Lewis Hamilton pada 2025.
Menurut publikasi Jerman ternama, AMuS, anggaran untuk merekrut Verstappen telah "disetujui" secara internal. Mercedes bahkan rela menunggu, meski berisiko kehilangan Carlos Sainz atau Fernando Alonso.
Bos Mercedes, Toto Wolff, secara terbuka menyatakan keinginannya untuk mengontrak Verstappen pada 2025. Hasrat Wolff tersebut dipicu oleh drama yang terjadi di tim Red Bull.
Kabar perpecahan internal atau "perang saudara" di Red Bull memicu spekulasi bahwa Verstappen mungkin akan pindah, terutama jika Helmut Marko dicopot dari posisinya.
Verstappen saat ini memiliki kontrak hingga akhir 2028, tetapi akan diizinkan meninggalkan Red Bull jika Marko meninggalkan tim. Akibatnya, Mercedes bersiap merekrut juara dunia bertahan tersebut.
Meski performa Mercedes di lintasan balap membuat langkah untuk merekrut Verstappen kurang realistis, mereka tetap berharap Red Bull mengalami masalah internal.
Tim yang bermarkas di Brackley itu dikabarkan bersedia membayar gaji pokok sebesar 55 juta dolar AS (sekitar Rp825 miliar) dan berbagai bonus. Mercedes juga akan menawarkan peran duta besar jangka panjang kepada Verstappen, memastikan kesejahteraannya setelah pensiun dari F1.
Namun, Aston Martin tetap menjadi faktor yang perlu diperhitungkan. Pemilik Lawrence Stroll berambisi memikat Adrian Newey dari Red Bull sebagai "umpan" bagi Verstappen.
Stroll bersedia menggelontorkan dana besar di Aston Martin, dan merekrut Newey hanya akan membuat tim tersebut semakin menarik. Terlebih lagi, Honda akan memasok mesin untuk Aston Martin mulai 2026, faktor lain yang berpotensi menggoda Verstappen, mengingat kesuksesannya di Red Bull berkat bantuan pabrikan Jepang tersebut.
