Yamaha bertekad memperluas skuad MotoGP mereka dengan menambahkan tim satelit pada tahun 2025. Direktur Tim Yamaha, Lin Jarvis, menyatakan optimismenya, namun menekankan perlunya keputusan segera.
Pramac dan VR46, yang kontrak mereka sebagai tim satelit Ducati akan berakhir, telah dikaitkan dengan kepindahan ke Yamaha. Namun, Sky Italia melaporkan bahwa VR46 telah menolak tawaran Yamaha, membuat pabrikan asal Jepang itu "terkejut" dan "kecewa".
"Tidak ada tenggat waktu yang tegas," kata Jarvis. "Tapi saya pikir paling lambat adalah saat Mugello [31 Mei-2 Juni]."
Jarvis menambahkan bahwa tenggat waktu tersebut penting untuk perencanaan anggaran dan investasi masa depan.
Yamaha saat ini menjadi satu-satunya pabrikan yang hanya menurunkan dua pembalap di MotoGP. Jarvis mengungkapkan bahwa memiliki empat motor di lintasan sangat penting untuk peningkatan daya saing dan pengembangan motor.
"Kami sedang melakukan banyak diskusi, tapi bersifat rahasia," ujar Jarvis. "Satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah rencana kami tetap sama. Kami optimistis bisa mendapatkan tim satelit sesegera mungkin."
VR46 menyatakan puas dengan Ducati tetapi "pantas mendapatkan lebih banyak". Hal ini mengindikasikan keinginan VR46 untuk mendapatkan motor Desmosedici terbaru jika memperbarui kontrak mereka.
Sementara itu, Pramac, yang saat ini memiliki akses ke dua motor Ducati pabrikan, dapat tergoda oleh tawaran finansial Yamaha. Yamaha juga dapat menggantikan enam teknisi khusus yang diberikan Ducati kepada Pramac.
Yamaha telah mengamankan Fabio Quartararo, pembalap bintang mereka, untuk dua tahun ke depan. Penambahan tim satelit menjadi target utama berikutnya dalam upaya mereka kembali ke barisan depan MotoGP.
