Setelah 26 tahun menjadi nahkoda tim balap Yamaha, Lin Jarvis memutuskan untuk mengundurkan diri pada akhir musim MotoGP ini. Pengumuman ini muncul seminggu setelah Yamaha berhasil mempertahankan pembalap bintangnya, Fabio Quartararo, hingga akhir 2026.
"Ini akan menjadi musim terakhir saya di Yamaha. Saya akan berhenti pada akhir tahun," ungkap Jarvis kepada Motorsport.com di Grand Prix Amerika di COTA. "Saya akan memutuskan nanti apa yang akan saya lakukan, apa yang akan saya dedikasikan waktu saya."
Jarvis telah memimpin tim pabrikan Yamaha sejak 1999. Selama periodenya, ia menjadi saksi beberapa musim kemenangan Yamaha yang paling mengesankan, termasuk semua gelar juara Valentino Rossi bersama pabrikan Jepang tersebut.
"Saya sudah berusia 66 tahun sekarang dan mulai sedikit lelah bepergian," kata Jarvis. "Saya telah melakukan ini selama 26 tahun, dan sangat luar biasa bagi orang yang sama untuk memimpin sebuah proyek, di sebuah pabrikan, untuk jangka waktu yang begitu lama."
Meski kepergian Jarvis akan meninggalkan kekosongan besar, proyek Yamaha tampaknya berada di tangan yang baik setelah merekrut beberapa teknisi kunci, termasuk Direktur Teknis baru Max Bartolini, yang sebelumnya bekerja di Ducati.
Jarvis telah mengidentifikasi calon penggantinya, meskipun belum diumumkan secara resmi. "Akan tetapi, itu akan menjadi seseorang dari grup Yamaha, yang akan mengambil alih posisi saya pada Januari tahun depan," ungkap Jarvis.
Meski menyisakan kekosongan besar, Jarvis meyakini Yamaha akan tetap kuat pasca ditinggalkannya.
"Kami telah mengidentifikasi kandidat yang kemungkinan besar akan menjadi pengganti saya, meskipun belum diumumkan secara resmi," ujar Jarvis. "Namun, itu akan menjadi orang dari grup Yamaha, yang akan mengambil alih posisi saya pada Januari tahun depan."
