Meskipun belum menghadirkan pembaruan besar-besaran pada mobilnya, Ferrari secara mengejutkan tampil mengesankan di awal musim balapan Formula 1. Rahasia di balik kinerja apik Tim Kuda Jingkrak ini pun terungkap.
Ferrari ternyata mengandalkan sentuhan kecil pada bagian belakang mobilnya. Di Grand Prix Jepang, mereka membuat penyesuaian minor pada wishbone atas suspensi belakang, yang berdampak pada aerodinamika dan kinerja rem.
Keunikan yang dimiliki Ferrari adalah penggunaan spesifikasi sayap belakang yang tidak berubah di empat balapan pertama, meskipun lintasan yang dilalui memiliki tuntutan downforce dan drag yang berbeda.
Bukannya mengganti sayap belakang, Ferrari menyesuaikan pengaturan beam wing untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing balapan. Dalam balapan dengan downforce tinggi, mereka menggunakan pengaturan bi-plane, sedangkan pada lintasan dengan downforce rendah, mereka hanya memasang satu elemen sayap.
Inovasi ini menunjukkan kemampuan Ferrari dalam mengembangkan mobil yang adaptif dan serbaguna. Rahasia mereka terletak pada kemampuan mereka untuk memaksimalkan potensi yang ada tanpa harus melakukan perubahan besar.
Langkah Ferrari selanjutnya patut dinantikan pada Grand Prix Emilia Romagna. Kabarnya, mereka akan membawa pembaruan besar yang diperkirakan akan semakin meningkatkan kinerja mobil SF-23.
