Marc Marquez tidak terlalu kecewa setelah terjatuh saat memimpin MotoGP Amerika. Pembalap dari tim Gresini itu telah mengungguli Jorge Martin dan Pedro Acosta untuk memimpin balapan di Circuit of the Americas.
Namun, memimpin grand prix untuk pertama kalinya di atas Ducati menjadi berumur pendek ketika ia tergelincir di gravel di Tikungan 11, mengakhiri harapannya untuk meraih kemenangan yang telah lama ditunggu.
Balapan Marquez dimulai dengan kehilangan sayap karena bersenggolan dengan Jack Miller, kemudian menyentuh Martin secara dramatis tetapi tetap tegak.
Komentator TNT Sports Michael Laverty bercanda, "Saya pikir dia ingin semua sayapnya lepas, sebelum kita mencapai setengah balapan!"
"Dia terus melakukan kontak. Dia kehilangan sidepod bagian kiri.
"Dia mengambil risiko terlalu banyak di bagian depan.
"Tapi agresinya? Itu nyata. Sangat hebat menyaksikan menyalip, tabrakan, dan kontak itu.
"Itu mendorongnya untuk lebih banyak lagi.
"Jelas, [kecelakaannya] meminta terlalu banyak dari ban depan. Itu terlepas. Itu terjadi.
"Dia tidak akan kehilangan tidur karenanya.
"Dia akan menyukai pertempuran itu, seperti yang dilakukan Pedro.
"Dia ingin menang. Dia percaya, di lap-lap awal itu.
"Ketika dia bersenggolan dengan Jack dan kehilangan sayap, saya pikir ‘ini akan menjadi beberapa putaran yang sulit’.
"Tapi dia melakukan operan, dia maju ke depan. Dia bertarung, menjadi kreatif dengan menyalipnya.
"Dia mulai memahami bagaimana GP23 ini bekerja dengan kekuatannya.
"Dia akan naik podium jika mencapai akhir.
"Tapi sayangnya dia meminta terlalu banyak dari ban depan Michelin-nya."
Patut dicatat, Marquez tidak memenangkan balapan sprint atau grand prix di Texas, sirkuit tempat ia sebelumnya mendominasi dengan tujuh kemenangan.
Dia tertinggal 44 poin dari pemimpin klasemen Martin, setelah tiga putaran musim 2024.
