Setelah absen selama empat tahun akibat pandemi, Formula 1 akan kembali digelar di Sirkuit Internasional Shanghai, Tiongkok. Namun, pemilihan Tiongkok sebagai lokasi sprint weekend pertama tahun ini mendapat kritik dari juara dunia bertahan Max Verstappen.
"Menurut saya, itu keputusan yang pintar," kata Verstappen sinis saat ditanya tentang sprint weekend. "Saya tidak setuju karena setelah sekian lama absen dari sebuah lintasan, Anda tidak akan tahu apa yang akan Anda hadapi, jadi akan lebih baik jika diadakan balapan normal di sana," lanjut pembalap Red Bull itu.
Rekan setim Verstappen, Sergio Perez, juga menyetujui pendapat tersebut. "Saya hanya berharap tidak ada masalah dengan lintasan, seperti lubang drainase atau masalah serupa," kata Perez. "Itu hanya akan mengacaukan segalanya. Namun, dari sisi hiburan, ini mungkin hal yang bagus."
Pembalap Ferrari, Carlos Sainz, menilai pemilihan Tiongkok untuk sprint weekend cukup masuk akal. Namun, ia mengkhawatirkan minimnya waktu latihan di sirkuit yang sudah lama tidak digunakan mobil F1.
"Sirkuit Tiongkok adalah salah satu favorit kami. Ini lintasan yang bagus untuk menyalip, jadi sprint weekend di sana masuk akal," kata Sainz. "Namun, kami juga harus mempertimbangkan fakta bahwa kami hanya punya satu jam latihan dan langsung kualifikasi. Dengan peraturan yang ada, seperti keausan papan lantai, ini bisa berisiko."
Kritik dari Verstappen, Perez, dan Sainz menyoroti kekhawatiran para pembalap tentang kurangnya persiapan dengan format sprint weekend di trek yang tidak pernah mereka kunjungi dalam beberapa tahun terakhir.
