Bos McLaren, Andrea Stella, mengutarakan kekhawatirannya atas performa timnya saat Formula 1 (F1) kembali menggelar balapan di Tiongkok.
McLaren belum pernah membalap di Sirkuit Internasional Shanghai sejak 2019. Stella menilai karakteristik sirkuit ini, yang didominasi tikungan tajam berkecepatan rendah dan sedang, tidak sesuai dengan keunggulan mobil McLaren saat ini.
"Dari seri balapan pertama musim ini, Tiongkok adalah trek yang paling mengkhawatirkan saya dari sisi daya saing," ujar Stella. "Ada banyak tikungan tajam berkecepatan rendah. Bahkan di tikungan dua dan tiga, kami menghabiskan waktu lama di tikungan panjang."
"Selama ini, kami belum mampu meningkatkan mobil kami di tikungan panjang berkecepatan rendah dan menengah. Jadi, dari segi daya saing, saya memperkirakan situasi yang lebih sulit daripada di Suzuka, Australia, dan paruh pertama musim ini."
Stella menambahkan, GP Tiongkok mungkin menjadi "lahan pembatasan kerugian" bagi McLaren. Ia berharap timnya bisa tampil lebih baik mulai dari Miami dan paruh kedua musim 2024.
Dalam GP Tiongkok, format sprint akan kembali digunakan. Stella memandang hal ini sebagai kesempatan bagi McLaren untuk memberikan kejutan, meskipun hanya ada satu sesi latihan sebelum babak sprint pada hari Jumat.
"Ini pasti akan menjadi balapan yang menantang," kata Stella. "Kami harus melihat kondisi permukaan aspal dan bagaimana ban akan bereaksi, karena Tiongkok dikenal dengan masalah graining."
"Dari sisi keseimbangan, trek ini juga rumit, dengan beberapa tikungan berkecepatan tinggi seperti memasuki tikungan pertama dan banyak bagian berkecepatan rendah. Melihatnya secara terpisah saja sudah membuat pusing. Namun, jika dilihat dari sisi daya saing, saya pikir kita harus berpikir: ‘Jika kita tidak bisa melakukan pekerjaan sempurna, tapi sedikit lebih baik dari yang lain, ini bisa menjadi peluang besar’."
