Pembalap Fabio di Giannantonio dari VR46 menorehkan prestasi membanggakan di sirkuit COTA, Austin, Amerika Serikat, akhir pekan lalu. Diggia finis di posisi keenam, menjadi yang terbaik di antara pembalap pengguna motor GP23.
Meski tertinggal cukup jauh dari Maverick Vinales dari Aprilia, Diggia membukukan waktu jauh lebih cepat dibandingkan penampilannya di COTA tahun lalu. Diggia berhasil unggul lebih dari 20 detik dari catatan waktunya sendiri.
"Saya sangat senang," ujar Diggia usai balapan. "Saya pikir saya hanya menyelesaikan sekitar lima putaran dari tiga balapan sprint tahun ini. Dan tanpa informasi dari balapan sprint, selalu sulit untuk tampil baik di balapan utama MotoGP sekarang."
Tak hanya itu, Diggia juga berhasil mengungguli rekan setimnya, Marco Bezzecchi, yang finis di posisi kedelapan. Ini merupakan kali kedua dari tiga balapan musim ini Diggia mengungguli Bezzecchi, sang juara tiga kali pada musim 2023.
"Saya tidak terlalu memikirkannya, jujur, karena saya lebih fokus untuk menjadi Diggia yang terbaik. Karena menurut saya, Diggia yang terbaik bisa memenangkan balapan," kata Diggia yang pernah meraih kemenangan di Qatar musim lalu.
Sementara itu, Bezzecchi mengaku kesulitan untuk puas dengan finis di posisi kedelapan. "Kami tidak bisa pura-pura berada di depan dengan level yang kami miliki saat ini, tetapi saya banyak berkembang di beberapa aspek balapan," terangnya.
"Jadi ada banyak poin positif akhir pekan ini. Bukan hasil yang saya inginkan, tapi ini sebuah awal."
Penampilan impresif VR46 di COTA menjadi sinyal positif bagi tim yang dikabarkan sedang berupaya mengamankan setidaknya satu motor spesifikasi pabrikan dari Ducati untuk musim 2025.
