Shanghai, Kompas F1 – Jelang Grand Prix China, para pembalap F1 dibuat terkejut dengan tampilan lintasan yang seolah baru dicat. Namun, ternyata sirkuit Shanghai International Circuit tidak dicat, melainkan telah dilapisi bitumen.
"Dari sisi trek, sepertinya mereka telah mengecatnya, bukan melapisinya kembali," kata Max Verstappen. "Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada cengkeraman lintasan, jadi itu sesuatu yang harus kami atasi."
Lapisan bitumen diterapkan pada lintasan sebagai cairan untuk menghilangkan debu dan mencegah disintegrasi lintasan. Warna pada lintasan yang disalahartikan sebagai cat oleh pembalap F1 sebenarnya hanya bitumen yang menipis di area tertentu.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi tim F1 tentang tingkat cengkeraman. Jika bitumen semakin terkikis saat sesi latihan hari Jumat di Shanghai, lintasan dapat memiliki tingkat cengkeraman yang bervariasi di berbagai tempat.
"Itu tampak seperti mereka telah mengecat lintasan atau semacamnya. Mereka telah melakukan sesuatu pada permukaannya," ujar Daniel Ricciardo. "Saya tidak tahu bagaimana lintasan akan berubah, apakah akan tetap sama atau sangat licin."
Ketidakpastian seputar bitumen pada lintasan juga dapat memunculkan keputusan besar mengenai penggunaan ban. Ferrari menunjukkan keunggulan dengan ban yang berdegradasi di Grand Prix Australia, sementara Red Bull biasanya unggul dengan ban yang awet.
Selain itu, Grand Prix China akan menjadi akhir pekan sprint pertama musim F1 2024. Akan ada satu sesi latihan pada Jumat sebelum kualifikasi sprint. Balapan sprint pada Sabtu akan berlangsung sebelum kualifikasi untuk grand prix yang akan digelar pada Minggu.
"Akhir pekan sprint selalu menjadi sebuah tanda tanya," kata Verstappen. "Selalu ada kekacauan yang terlibat, yang bagus untuk Formula 1. Bagi saya, ini belum diketahui. Kami belum balapan di sini dengan komponen baru ini. Jadi, saya tidak tahu bagaimana kami akan tampil di sini."
