Beranda Formula 1 Jump Start Formula 1: Aturan Baru Bakal Diperdebatkan

Jump Start Formula 1: Aturan Baru Bakal Diperdebatkan

22
0

Dalam pertemuan Komisi Formula 1 mendatang, aturan jump start akan menjadi salah satu topik pembahasan penting. Aturan saat ini mengandalkan sensor transponder FIA untuk mendeteksi gerakan apa pun sebelum sinyal start diberikan.

Namun, beberapa insiden menunjukkan bahwa mobil bergerak sebelum lampu merah padam, tetapi tidak terkena sanksi karena sensor tidak mendeteksinya. Contoh terbaru adalah Lando Norris di Grand Prix Arab Saudi tahun ini.

Meskipun Norris terlihat jelas bergerak maju, FIA memutuskan dia tidak melanggar aturan karena sensor tidak mendeteksinya. FIA menyatakan bahwa "sensor FIA yang disetujui dan dipasang pada mobil tidak menunjukkan adanya jump start."

Perdebatan pun muncul apakah regulasi perlu diperbarui. Selain transponder, FIA juga mempertimbangkan penggunaan rekaman video untuk menentukan jump start, bahkan jika sensor tidak mendeteksinya.

Meski begitu, tidak semua tim mendukung perubahan ini. Beberapa tim khawatir jump start bisa menjadi masalah subjektif yang bergantung pada opini individu, bukan data obyektif.

Alih-alih mengubah aturan, mereka mengusulkan peningkatan sensitivitas dan akurasi sensor untuk memastikan semua gerakan terdeteksi dengan baik.

Insiden jump start yang lolos dari sensor telah terjadi beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada Valtteri Bottas di Grand Prix Hongaria 2020 dan Sebastian Vettel di Jepang 2019.

Jika Komisi F1 menyepakati perubahan aturan dengan suara mayoritas, aturan baru dapat diterapkan mulai Grand Prix Miami.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini