Mantan pembalap Mercedes, Nico Rosberg, mengungkapkan keheranannya atas kesulitan yang dihadapi tim lamanya di ajang Formula 1 musim ini. Rosberg menjuarai dunia pada 2016 bersama Mercedes, namun sejak regulasi baru diterapkan pada 2022, performa tim berlogo bintang tiga itu merosot drastis.
Rosberg menilai kegagalan Mercedes dalam memahami regulasi aerodinamis baru sangat aneh. "Sangat aneh melihat tim hebat seperti Mercedes kesulitan memahami regulasi aerodinamis baru dan memaksimalkannya. Aerodinamis saat ini jauh lebih penting di bawah mobil, bukan di atasnya. Sulit mengukur di terowongan angin dan mengorelasikannya dengan dunia nyata," ujar Rosberg.
Komentator Sky Sports F1, Karun Chandhok, juga menyoroti perbedaan performa Mercedes dengan tim pelanggannya, Aston Martin, yang menempatkan Fernando Alonso pada posisi ketiga di sesi kualifikasi Grand Prix China.
"Alonso tidak memiliki lap yang bagus, namun ia bisa mengejar Russell. Mobil Mercedes tampaknya tidak berputar dengan baik di tikungan berkecepatan rendah. Di beberapa tikungan, Russell tidak memiliki pegangan yang cukup dan tidak percaya diri untuk menyerang," terang Chandhok.
Chandhok lebih lanjut menunjukkan keunggulan Alonso dalam rotasi mobilnya. "Di Turn 10, Alonso menggunakan lebih sedikit trotoar dan mampu berputar lebih baik, menggunakan radius yang lebih sempit. Hal itu memberinya kecepatan yang lebih baik di tikungan berikutnya," ungkapnya.
"Di hairpin, Alonso berada lebih dalam dari Russell karena radius yang lebih lebar, sehingga membawa lebih banyak kecepatan. Ini menunjukkan masalah besar pada mobil Mercedes, yang tampaknya tidak memiliki pegangan yang cukup di bawahnya," simpul Chandhok.
Kesulitan Mercedes dalam beradaptasi dengan regulasi baru membuat mereka kesulitan bersaing dengan tim lain. Hal ini pun memicu pertanyaan tentang masa depan tim yang pernah mendominasi F1 dalam beberapa musim terakhir.
