Dalam sebuah sidang kontroversial, FIA memutuskan bahwa tidak jelas apakah mobil yang berhenti di lintasan selama sesi kualifikasi harus dilarang melanjutkan sesi tersebut.
Aturan Pasal 39.6 menyatakan bahwa mobil yang "berhenti" di lintasan tidak boleh melanjutkan sesi. Namun, praktik di masa lalu menunjukkan bahwa aturan ini tidak diterapkan secara ketat. FIA mengizinkan mobil yang berhenti dalam waktu singkat (sekitar 30 detik) untuk melanjutkan, asalkan tidak menerima bantuan luar.
Dalam kasus kontroversial baru-baru ini, sebuah mobil berhenti selama 1 menit 17 detik. Aston Martin memprotes, dengan alasan bahwa waktu tersebut terlalu lama. Namun, FIA berpendapat bahwa durasi tersebut merupakan keputusan Race Control, karena tidak ada panduan yang jelas dalam peraturan atau praktik yang disepakati mengenai batas waktu maksimum.
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi penerapan aturan. Ada beberapa contoh di masa lalu di mana mobil yang berhenti diizinkan untuk melanjutkan, seperti di Kanada, Monaco, dan Baku. Namun, belum ada konsensus di antara tim mengenai waktu maksimum yang diperbolehkan.
Situasi ini menyoroti perlunya kejelasan dalam peraturan dan transparansi dalam penerapannya. Hal ini sangat penting untuk menjamin keadilan dan kesetaraan dalam olahraga. Sementara itu, FIA diharapkan dapat memberikan panduan yang lebih jelas kepada tim dan Race Control untuk mencegah kontroversi serupa di masa depan.
