Jakarta, CNN Indonesia – Liberty Media, yang telah mengakuisisi Formula 1, juga sedang merampungkan akuisisi MotoGP senilai US$4,2 miliar. Namun, Roland Sands, perancang sepeda motor balap kustom, memperingatkan bahwa pasar Amerika tidak mudah ditembus oleh MotoGP.
Menurutnya, penonton AS perlu diyakinkan bahwa balapan MotoGP menarik untuk ditonton. Liberty Media telah berhasil meningkatkan popularitas Formula 1 melalui serial Netflix "Drive To Survive", tetapi Sands tidak menyarankan pendekatan yang sama untuk MotoGP.
"Untuk Amerika, acara itu harus menggunakan bahasa Inggris, karena tidak ada yang mau menonton teks terjemahan," ujar Sands. "Dibutuhkan pengembangan karakter, dan harus dibuat seperti pesta, di mana orang-orang menontonnya di bar-bar."
Sands juga menekankan perlunya karakter bintang seperti Valentino Rossi untuk mendorong pertumbuhan MotoGP di AS. "Dia membuat orang tertarik, dia ramah, lucu, dan dia memberi orang alasan untuk menyukainya," jelas Sands.
Menanggapi kekhawatiran Sands, Chief Commercial Officer MotoGP Dan Rossomondo percaya bahwa MotoGP memiliki daya tarik global yang dapat diterima di AS. "Kami adalah sebuah olahraga global, dan itu keren," kata Rossomondo. "Orang-orang mengatakan para pebalap kami tidak berbicara bahasa Inggris, tetapi itu tidak masalah, kapan terakhir Anda mendengar Lionel Messi melakukan wawancara dalam bahasa Inggris?"
Namun, legenda MotoGP Wayne Rainey, yang kini memimpin MotoAmerica, mengakui tantangan mengembangkan pebalap Amerika. "Ketika saya menjadi juara dunia, tetangga saya tidak tahu apa yang saya lakukan," kata Rainey. "Di AS, sangat sulit mengakar."
Rainey berpendapat bahwa hiburan memainkan peran penting dalam menarik penonton. "Kami membutuhkan hiburan, dan King of the Baggers ada di MotoGP untuk membangun semangat dan keramaian," ungkapnya.
Kesimpulannya, Liberty Media menghadapi tantangan dalam mengembangkan MotoGP di pasar Amerika. Membangun karakter, menciptakan acara yang mudah diikuti, dan mencari bintang yang karismatik akan menjadi kunci keberhasilan mereka. Sementara MotoGP memiliki potensi global, menembus pasar AS yang berbeda secara budaya akan membutuhkan pendekatan yang bijaksana dan pemahaman yang mendalam tentang preferensi penonton Amerika.
