Pembalap Formula 1, Valtteri Bottas, pernah mengalami pitstop terburuk dalam sejarah olahraga tersebut. Di Grand Prix Monaco 2021, tim pit Mercedes gagal melepas roda depan kanan mobilnya, sehingga roda tersebut tetap menempel selama 43 jam. Butuh operasi khusus di pabrik untuk memisahkan roda dari sasis.
Kejadian ini menjadi momok yang terus menghantui Bottas meski kini ia membela Alfa Romeo. Pitstop yang cepat, di mana mobil hanya berhenti sekitar dua detik, adalah kunci kemenangan dalam balapan Formula 1. Tim-tim berlomba mengembangkan teknologi khusus untuk mempercepat proses ini.
Namun, para manajer tim lebih mementingkan konsistensi ketimbang mengejar rekor kecepatan. Risiko kesalahan akan meningkat saat tim mengincar kecepatan puncak. Pitstop yang buruk dapat menghancurkan peluang kemenangan dalam sekejap.
Catatan kelam Bottas menjadi pengingat pahit bahwa bahkan dalam olahraga berteknologi tinggi seperti Formula 1, kesalahan manusia dapat berdampak fatal. Meski memiliki tim yang terampil dan peralatan canggih, faktor luck terkadang juga memainkan peran penting dalam menentukan hasil balapan.
