Setelah hasil mengecewakan di Grand Prix Tiongkok, Mercedes bertekad membawa peningkatan signifikan di balapan F1 berikutnya di Miami. Namun, pakar Formula 1 Ted Kravitz meragukan apakah itu cukup untuk membawa tim kembali ke persaingan.
Dalam balapan di Shanghai, George Russell finis keenam, tiga posisi di depan rekan setimnya Lewis Hamilton yang hanya bisa menempati posisi kesembilan. Hamilton mengalami kualifikasi buruk yang membuatnya tersingkir di Q1 dan start dari posisi ke-18.
Setelah balapan, Mercedes mengumumkan akan melakukan peningkatan di Grand Prix Miami. Namun, Kravitz menilai pembaruan tersebut belum tentu cukup untuk membuat Mercedes bersaing merebut podium atau kemenangan.
"Kami mendengar Toto Wolff mengatakan ‘itu bukan mobil yang oke’. Saya pikir kita sudah tahu itu," kata Kravitz dalam acara Sky Sports F1 ‘Ted’s Notebook’.
"Percobaan lebih lanjut tidak cukup baik’, kata Toto. Lewis melakukan eksperimen lanjutan, itu langkah yang terlalu jauh dan mobil tidak memiliki bagian depan yang baik."
Menurut Kravitz, eksperimen Hamilton mengubah pengaturan mobil setelah sprint race yang sukses menjadi bumerang di kualifikasi dan balapan. Hal ini bertujuan melindungi ban belakang atau menambah downforce belakang.
"Dia memang mencapai itu, tetapi dia tidak punya front end. Dia hampir tidak bisa mengendalikan mobil. Tidak ada respons di bagian depan mobil," jelas Kravitz.
Mercedes mengakui hasil akhir mereka sesuai dengan simulasi balapan. Dari posisi belakang, Hamilton finis kesembilan dan Russell finis keenam. Hamilton memilih ban soft tetapi menyesali keputusan tersebut karena ban tersebut tidak sesuai dengan mobil.
"Mereka memiliki beberapa peningkatan yang akan datang, tetapi Toto tidak mengatakan seberapa berharganya peningkatan itu," kata Kravitz.
"Mereka perlu bernilai sedetik per putaran, yang sebenarnya tidak akan terjadi. Tapi jika itu terjadi, itu akan membawa Mercedes kembali ke persaingan untuk merebut podium dan kemenangan balapan, yang jauh dari saat ini."
