Max Verstappen telah menjadi sosok dominan di Formula 1 (F1) beberapa musim terakhir. Sejak Grand Prix Azerbaijan tahun lalu, hanya Carlos Sainz dari Ferrari yang mampu mengalahkannya.
Meski para pesaing telah berupaya keras mengejar ketertinggalan dari Red Bull, tim juara dunia itu masih berada di kelas tersendiri. Dengan Verstappen dalam performa terbaiknya, kemenangan demi kemenangan terus diraihnya.
"Dia sangat konsisten," ungkap Christian Horner, kepala tim Red Bull. "Kecepatan yang dia tunjukkan tahun lalu terus berlanjut. Sejak Grand Prix Tiongkok terakhir [2019], dia telah memenangkan 50% dari semua balapan, yaitu 21 dari 23."
Namun, Horner menyadari bahwa sejarah F1 menunjukkan periode dominasi dapat dengan cepat berakhir. Itulah sebabnya Red Bull tidak meremehkan lawan-lawannya.
"Kita harus menghargai kesuksesan," kata Horner. "Max adalah talenta luar biasa. Ini momen emas baginya, namun seperti semua pembalap, itu tidak akan bertahan selamanya. Kami harus menikmati momen ini karena tidak ada jaminan kami bisa memberikan mobil seperti ini setiap tahun dalam lima tahun ke depan."
Pada awal musim ini, Red Bull sempat mendapat tekanan dari rival. Namun, keunggulan Verstappen di Grand Prix Jepang dan Tiongkok menunjukkan bahwa tim tersebut telah melebarkan jarak sekali lagi.
Kendati demikian, Horner menilai karakter trek Suzuka dan Shanghai mungkin menguntungkan RB20. Di lintasan lain, performa bisa jadi berbeda.
"Mungkin tergantung trek karena kami mungkin pergi ke balapan berikutnya dan semuanya bisa berubah," tuturnya. "Kami belum balapan dalam suhu yang sangat panas atau sejenisnya. Masih banyak variabel yang belum kami hadapi. Tetapi, di semua sirkuit yang pernah kami lalui, RB20 tampil baik dan para pembalap, terutama Max, telah melakukan pekerjaan yang luar biasa."
