Beranda Formula 1 Perang Kata-kata Horner vs. Wolff: Perebutan Kekuasaan di balik Rivalitas F1

Perang Kata-kata Horner vs. Wolff: Perebutan Kekuasaan di balik Rivalitas F1

35
0

Komentator Sky Sports F1, David Croft, mengungkapkan analisisnya mengenai persaingan sengit antara Christian Horner dan Toto Wolff, yang berakar dari perebutan kendali dan kekuasaan dalam tim Formula 1 masing-masing.

Rivalitas Horner dan Wolff dimulai sejak 2021 ketika Max Verstappen dan Lewis Hamilton berhadapan langsung untuk memperebutkan gelar juara dunia. Perseteruan mereka kembali memanas setelah Grand Prix Tiongkok, di mana mereka saling serang secara verbal perihal masa depan Verstappen di Red Bull.

Wolff menyatakan bahwa ada "faktor" yang dapat menyebabkan Verstappen hengkang dari Red Bull, sementara Horner membalas dengan menyindir agar Wolff fokus memperbaiki performa Mercedes di trek, bukan merekrut pembalap baru.

Dalam episode terbaru podcast Sky Sports F1, Croft menelaah dinamika hubungan Wolff dan Horner. Ia menilai Horner mendambakan kendali yang lebih besar di Red Bull, seperti yang dimiliki Wolff di Mercedes.

"Saya rasa Christian dan Toto akan terus berperang kata-kata selama mereka berada di Formula 1," kata Croft. "Mereka memiliki sejarah, masa kini, dan masa depan yang berbeda dalam hal persepsi. Toto melakukan apa yang diharapkan dari seorang rival, jika pembalap Anda membuka kemungkinan pindah tim, Anda akan merangkulnya, menyebutnya orang terpenting di dunia, dan berkata ‘bergabunglah dengan kami, Brackley jauh lebih bagus daripada Milton Keynes’."

Croft meyakini bahwa salah satu hal yang mengusik Horner adalah meskipun Red Bull sukses meraih gelar, trofi, dan kemenangan balapan, Wolff merupakan salah satu pemilik tim Formula 1, sementara ia sendiri tidak.

"Horner saat ini adalah CEO tim F1 Red Bull, sementara Wolff adalah pemilik sepertiga Mercedes AMG. Saya rasa itu cukup mengusik Christian. Jika Anda bertanya kepadanya, ‘Apakah Anda ingin menjadi salah satu pemilik tim Red Bull?’ Tentu saja ia ingin. Ia ingin kendali. Ia ingin kekuasaan, dan Toto memilikinya karena ia adalah pemilik sepertiga Mercedes," imbuh Croft.

"Meskipun Christian Horner adalah seorang CEO dan kepala tim, ia tetaplah seorang karyawan yang dibayar oleh tim Formula 1 Red Bull. Jadi, ia tidak memiliki otonomi dalam mengambil keputusan seperti yang dimiliki Toto. Saya rasa banyak ketidakpuasan di pihak Christian mungkin berasal dari situ. Namun, Toto juga tahu cara mengusik Christian dengan baik."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini