Jakarta – Usulan tim papan tengah Formula 1 (F1) untuk memperluas struktur poin saat ini hingga mencakup 12 pembalap teratas masih dalam tahap pertimbangan. Topik ini dibahas dalam rapat Komisi F1 pada Kamis lalu, yang dihadiri oleh FIA, F1, dan kesepuluh tim.
Untuk mengesahkan perubahan tersebut, setidaknya dibutuhkan dukungan dari lima tim saat ini. Beberapa tim kecil mendukung perubahan tersebut, sementara Red Bull dan Ferrari tampaknya juga tidak keberatan atau bersikap netral, karena usulan tersebut tidak memengaruhi tim papan atas.
Namun, dalam rapat Komisi F1, disetujui bahwa perlu waktu lebih banyak untuk menganalisis implikasi dari perubahan tersebut. Tidak ada urgensi untuk mengambil keputusan cepat, mengingat masih banyak waktu tersisa untuk menetapkan keputusan final dan mengadopsi sistem baru dalam peraturan olahraga F1 FIA tahun 2025.
Sebagai gantinya, masalah ini akan diselidiki lebih menyeluruh dan dibahas kembali dalam rapat Komisi F1 berikutnya akhir tahun ini. Usulan perluasan sistem poin muncul sebagai respons terhadap persaingan ketat di F1 pada musim 2024, yang memperlihatkan kesenjangan besar antara lima tim teratas dan lima tim terbawah.
Hal ini menyebabkan tim papan tengah kesulitan mendapatkan poin dan tidak diberi imbalan saat mengalahkan rival langsung mereka, kecuali mereka berhasil menembus 10 besar. Setelah lima putaran musim 2024, tiga tim terbawah belum meraih satu poin pun.
Dalam sebuah pernyataan, FIA mengonfirmasi bahwa penyesuaian poin akan dibahas kembali pada rapat berikutnya. Komisi anggota membahas proposal perubahan distribusi poin kejuaraan, sebagaimana dijelaskan dalam Artikel 6.4 dan 6.5 dari peraturan olahraga. "Disepakati bahwa diperlukan analisis lebih lanjut terhadap perubahan yang diusulkan, untuk kemudian dibahas dalam rapat Komisi F1 pada bulan Juli."
Komisi juga menyetujui penggunaan kamera menghadap belakang mulai dari Grand Prix Spanyol Juni. F1 juga sedang mengkaji lokasi dan tanggal untuk tes pramusim 2025, yang akan diajukan pada rapat berikutnya.
