Pedro Acosta, juara dunia Moto3 dan Moto2 dalam tiga musim, menekankan bahwa dia tidak akan terlena dengan performa impresifnya di awal karier MotoGP.
Setelah mencetak lap tercepat pada balapan pertamanya di Qatar, Acosta naik podium di posisi ketiga di Portimao dan kedua di COTA sebagai pebalap KTM teratas. Meski demikian, Acosta tetap membumi dan menyadari pentingnya kehidupan nyata.
"Saya pulang ke rumah setiap minggu dan melihat para nelayan… Saya melihat bagaimana kehidupan sebenarnya, dan bagaimana orang-orang bekerja keras seperti itu. Ini membuat saya tetap rendah hati," ujar Acosta yang terinspirasi dari logo hiu pada perahu ayahnya, seorang nelayan.
Meskipun begitu, tim manajer Acosta, Herve Poncharal, memuji performa pebalap muda tersebut dengan mengatakan dia memiliki "sesuatu yang ajaib". Acosta sendiri mengakui perlunya belajar dari rekan setimnya yang lebih berpengalaman.
"Kami tidak membuat perbedaan dengan pebalap KTM lainnya," kata Acosta. "Saya hanya belajar dari mereka."
Juara dunia MotoGP dua kali Francesco Bagnaia menilai Acosta memiliki cara unik dalam memasuki tikungan. "Dia masuk dengan kecepatan lebih tinggi," jelas Bagnaia. "Ini memberinya keuntungan."
Selain itu, Acosta juga mampu mengendalikan ban depan pada pengereman, seperti yang dia lakukan di Moto3.
"Motor ini berbeda, tapi DNA-nya ada di sana. Mereka tahu cara membuat motor dan melaju cepat," kata Acosta.
Meski tampil impresif, Acosta tetap bersikap hati-hati menjelang balapan di Jerez. "Kami tidak tahu bagaimana saya akan melaju di sini. Tapi kami akan tetap tenang dan membumi," ujarnya.
Latihan bebas untuk MotoGP Spanyol akan dimulai pada Jumat pagi.
