Setelah gagal mengungguli Francesco Bagnaia di MotoGP Spanyol, Marc Marquez diprediksi akan meraih kemenangan pertamanya dengan Ducati pada balapan berikutnya.
Bagnaia, sang juara bertahan, memang tampil lebih unggul dari Marquez dalam pertarungan sengit di Jerez. Namun, perkembangan Marquez pada Desmosedici berusia setahun cukup meyakinkan para pengamat di paddock bahwa ia akan mengakhiri rentetan tanpa kemenangannya di seri berikutnya.
"Marc akan kembali di Le Mans. Ia akan meraih kemenangan di Le Mans," ujar Michael Laverty di TNT Sports.
"Semuanya mengarah ke sana. Ingat bagaimana ia tampil di Le Mans tahun lalu dengan motor Honda yang buruk? Ia berjuang keras. Ia sensasional."
"Sekarang, kepercayaan dirinya tumbuh. Gaya berkendara yang kaku? Ia terlalu banyak berpikir karena ia sering mengalami kecelakaan."
"Sekarang ia sudah memiliki posisi kedua yang dapat dibangun. Ia bisa lebih rileks dan berkendara seperti Marc Marquez yang dulu."
Sylvain Guintoli menilai balapan Jerez hari Minggu, "Awal balapan rumit bagi Marc, dan ini menentukan balapan."
"Ia harus sedikit memaksa, untuk mengejar ketinggalan. Ban depannya, seperti yang kita tahu, tekanannya naik ketika mencoba masuk ke dalam."
"Marc mengatakan ia kaku – yang ia maksud adalah ia berkendara dengan kaku. Tidak lepas pada motornya, benar-benar mendapatkan semua posisinya di sisi dalam tikungan. Ia kaku pada motornya yang membuatnya sedikit lebih lambat."
"Ia tidak ingin langsung terjatuh dan melakukan kesalahan di awal balapan."
"Pada akhir balapan, ia tidak akan keberatan. Ia hanya akan mengerahkan segala upaya untuk meraih kemenangan itu."
Laverty membalas, "Ia tetap akan kesal. Ia adalah pemenang sejati."
"Kemenangan sudah dalam genggamannya. Menurut saya ia tidak bisa berbuat banyak lagi."
"Ia benar-benar bekerja keras dengan bannya. Tekanan ban depan naik. Kemudian menjadi berbahaya, ia bisa mengunci roda dan berakhir di kerikil lagi."
"Ia memainkan setiap kartu yang ia miliki."
"Pecco berakselerasi lebih baik di tikungan terakhir. Di beberapa bagian lintasan, Pecco lebih baik. Di beberapa bagian lain, Marc lebih baik. Itu adalah balapan yang seru, saling kejar-kejaran."
Guintoli menambahkan, "Kita tahu Marc sangat kuat pada tikungan kiri. Cara ia mengejar dan mengatur barisan di pintu keluar tikungan 7 dan 8, untuk melakukan serangan ke tikungan 9. Itu luar biasa."
"Pecco membalas, tidak memberikan kesempatan sedikit pun kepada Marc, itu sangat indah."
"Keduanya menikmati pertarungan itu. Marc bangga memiliki bekas ban di kulitnya."
"Ia seperti: ‘Itu adalah pertarungan, tetapi saya kalah’."
Kontak fisik saat Bagnaia menahan Marquez dari upaya menyalipnya menjadi sorotan dari pertarungan brilian tersebut.
Itu bisa saja berakhir dengan kedua pembalap di kerikil, seperti yang terjadi di Portimao awal musim ini.
"Sangat dekat," kata Laverty. "Gambar-gambar menunjukkan Pecco tidak terlalu mengangkat motornya."
"Ia membiarkan siku Marc bersandar pada bannya, dan ia terus melaju."
"Itu berkendara di Ranch. Di flat-track Anda sering melakukan itu, Anda membiarkan seseorang mengendarai di atas Anda."
"Itu adalah keterampilan tersendiri. Hanya mereka berdua yang bisa melakukannya, pada level ini."
Guintoli mengungkapkan, "Kami belajar bahwa Marc sudah kembali 100%."
"Ia memperingatkan semua orang yang datang ke sini bahwa adaptasinya dari Honda ke Ducati sudah selesai, ia tahu apa yang dibutuhkan Ducati, gaya berkendaranya."
"Itulah yang kami lihat akhir pekan ini. Ia sangat konsisten selama latihan, kualifikasi yang bagus di lintasan basah, bagus juga di segala kondisi. Kemudian ia juga tampil baik dalam balapan."
"Marc sudah kembali! Ia memiliki paket yang kompetitif dan ia memanfaatkannya."
Marquez saat ini berada di posisi keenam klasemen MotoGP setelah Jerez, 32 poin di belakang pemimpin klasemen Jorge Martin.
