Beranda Formula 1 Kepergian Senna: Akhir dari Formula 1?

Kepergian Senna: Akhir dari Formula 1?

25
0

Tiga puluh tahun lalu, dunia balap Formula 1 (F1) berduka atas kepergian sang legenda, Ayrton Senna. Kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya di Grand Prix San Marino 1994 mengguncang dunia, memicu ketakutan akan akhir dari olahraga tersebut.

Menurut mantan bos F1, Bernie Ecclestone, Max Mosley, presiden FIA saat itu, memperkirakan bahwa kematian Senna akan menjadi "akhir" dari F1. Namun, Ecclestone percaya bahwa F1 akan terus berlanjut meski mengalami bencana.

"Kami berharap itu tidak akan menyebabkan apa yang Max sarankan," kata Ecclestone. "Itu adalah akhir pekan yang sangat buruk."

Senna menjadi pembalap kedua yang meninggal pada akhir pekan itu, setelah Roland Ratzenberger juga tewas dalam kecelakaan. Grand Prix pun dilanjutkan setelah kecelakaan Senna, dengan Michael Schumacher keluar sebagai pemenang.

Keputusan untuk melanjutkan balapan setelah Senna meninggal mendapat kritik, dan Ecclestone mengakui bahwa secara hukum, balapan seharusnya dihentikan. Namun, ia berpendapat bahwa penghentian balapan tidak akan membantu Senna.

"Semuanya terjadi begitu cepat," kata Ecclestone. "Untungnya, dengan kemajuan keselamatan, kemungkinan kecelakaan semacam itu terjadi kembali menjadi jauh lebih kecil."

Kepergian Senna meninggalkan dampak mendalam pada F1. Sejak saat itu, langkah-langkah keamanan telah ditingkatkan secara signifikan untuk mencegah tragedi serupa terjadi lagi. Namun, bayang-bayang Senna tetap menghantui olahraga ini, mengingatkan akan bahaya yang selalu mengintai di lintasan balap.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini