Pembalap Spanyol, Maverick Vinales, dan timnya Aprilia bertekad untuk membuktikan bahwa hasil buruk di Jerez MotoGP hanyalah insiden sementara. Mereka percaya Le Mans akan menjadi trek yang menguntungkan mereka.
Usai tiga kemenangan dalam empat balapan sebelum Jerez, termasuk dua kemenangan di COTA, Vinales dan rekan setimnya Aleix Espargaro merosot ke urutan ke-11 dan ke-12 di grid kualifikasi akibat hujan. Vinales sempat berada di posisi podium di Sprint sebelum terjatuh, lalu berjuang ke posisi kesembilan di Grand Prix.
Namun, tes pada Senin mengungkapkan adanya masalah pada motor yang dikendarainya pada hari Minggu. Setelah berganti motor setelah jatuh di Sprint, Vinales finis di posisi kedua.
Le Mans adalah salah satu trek favorit Vinales. Ia meraih kemenangan Grand Prix pertamanya di sana saat berkendara di kelas 125cc pada tahun 2011. Ia juga menang di Moto3 pada tahun 2013 dan MotoGP (untuk Yamaha) pada tahun 2017.
"Le Mans adalah trek di mana saya selalu merasa kompetitif," ujar Vinales. "Saya merasa tahun ini akan istimewa karena level yang kami capai dan cara saya merasa di atas RS-GP24. Saya pikir Le Mans akan menjadi salah satu trek di mana kami akan menjadi terkuat."
Vinales saat ini berada di posisi kelima klasemen kejuaraan dunia, sementara rekan setimnya Aleix Espargaro turun ke posisi ke-8 setelah keberhasilannya di Sprint Qatar. Espargaro, yang akan memutuskan masa depannya di MotoGP dalam beberapa putaran ke depan, pernah naik podium di Le Mans untuk Aprilia pada tahun 2022.
"Saya senang pergi ke Le Mans, sirkuit legendaris di mana pengereman sangat penting," kata Espargaro. "Cuacanya selalu rumit, jadi itu akan menjadi tantangan tersendiri."
"Ini trek yang saya sukai, di mana saya pernah finis di podium dua tahun lalu dan di P8 dan P5 tahun lalu. Saya tidak sabar untuk ke sana dan mulai meraih hasil yang pantas kami dapatkan."
