Kepercayaan diri Red Bull pasca kepergian Adrian Newey diragukan oleh mantan pembalap F1 Anthony Davidson. Newey, yang menjabat sebagai Kepala Teknis tim paling dominan di F1, akan meninggalkan posisinya di awal tahun depan.
Newey, yang dianggap sebagai perancang mobil terbaik dalam sejarah F1, akan menjadi keuntungan bagi tim rival. "Red Bull terus mengatakan bahwa Adrian Newey ‘telah lama bersama kami, sekarang dia lebih sebagai konsultan, dan kami akan baik-baik saja dengan kepergiannya’," kata Davidson dalam pernyataannya di Miami, seperti dikutip dari Sky Sports.
Davidson mempertanyakan keyakinan Red Bull. "Saya tidak tahu… Saya pikir mereka akan mulai merindukan masukannya," ujar Davidson. "Bahkan jika itu hanya seseorang untuk menjaga tim, menjaga aliran tetap berjalan. Seperti yang dilakukan konduktor dengan orkestra."
"Anda dapat memiliki individu yang bermain cemerlang dengan instrumen yang berbeda, tetapi Anda membutuhkan seseorang untuk menyatukan semuanya untuk membuat musik yang indah," ungkap Davidson. "Itulah yang saya yakini dapat dilakukan Adrian dalam sebuah tim, belakangan ini."
"Otak yang dapat mengawasi sisi teknis – elemen mekanis, suspensi, geometri – dan downforce, aero, juga," tambahnya. "Dia dapat menyatukan departemen-departemen itu, menyelaraskannya."
"Saya pikir mereka akan merindukannya, bergerak maju," ujar Davidson.
Rumor menyebutkan Ferrari berpotensi merekrut Newey. Kepindahannya terjadi pada waktu yang krusial karena adanya regulasi baru F1. Newey bebas bergabung dengan tim rival pada tahun depan, memberinya waktu untuk mengawasi rencana untuk 2026 ketika aturan hibrida baru mulai berlaku.
Aturan tersebut dapat mengguncang F1 dan menciptakan urutan kekuasaan baru, terlepas dari ke mana Newey berlabuh. Namun, memiliki otak paling dihormati dalam olahraga ini untuk mengarahkan arah baru akan menjadi dorongan besar bagi tim mana pun yang merekrut Newey.
Selama 19 tahun berkarir di Red Bull, Newey telah merancang mobil yang mengantarkan Sebastian Vettel meraih empat gelar juara dunia secara beruntun. Ia juga menciptakan mesin yang dikendarai Max Verstappen, termasuk RB20 musim ini yang tak tertandingi.
