Marc Marquez kembali menunjukkan kelasnya di MotoGP Le Mans. Pembalap Repsol Honda itu meroket dari posisi ke-13 hingga finis kedua pada balapan kedua di Sirkuit Le Mans, Prancis.
Meski tidak mampu melesat secepat di balapan sprint, Marquez berhasil melaju ke posisi kedelapan pada akhir lap pertama. Ia kemudian menyalip lawan-lawannya satu per satu hingga ikut bertarung memperebutkan kemenangan bersama Jorge Martin dan Francesco Bagnaia.
Pada lap terakhir, Marquez melakukan manuver berani untuk merebut posisi kedua dari Bagnaia. Namun, ia harus puas dengan posisi tersebut dan belum berhasil memecahkan kutukan gagal menang bersama Ducati.
Marquez mengungkap strategi berbeda pada balapan kali ini. Ia fokus memperbaiki start, meski tidak terlalu sukses seperti di balapan sprint. "Saya meraih start yang bagus dan berhasil memperbaiki posisi, tapi di tikungan pertama, kedua, dan ketiga, saya tidak menemukan garis yang tepat," ujar Marquez.
Meski start kurang memuaskan, juara dunia delapan kali itu tetap yakin dengan kecepatannya. Ia pun terus menyalip pembalap di depannya, termasuk Enea Bastianini.
"Saya melihat mereka memiliki akselerasi yang bagus di tikungan delapan. Di situlah saya kehilangan waktu. Tapi saya kuat di titik lain, seperti tikungan kiri atau tempat saya menyalip Pecco," terang Marquez.
Namun, Marquez sadar bahwa hasil comeback ini sulit untuk dipertahankan jika terus start dari posisi bawah. "Ke-13 itu sangat merugikan balapan kami. Kali ini kami bisa menyiasatinya, tapi berikutnya akan lebih sulit," ucap Marquez.
Penampilan gemilang Marquez ini membuat Ducati mempertimbangkan untuk mempromosikannya ke tim pabrikan. Namun, Jorge Martin yang tampil lebih konsisten dan cepat pada musim ini menjadi pesaing terberat Marquez.
Keputusan Ducati akan membuka pintu bagi pembalap lain untuk menegosiasikan masa depan mereka, termasuk Marquez jika Martin mendapatkan kursi di tim pabrikan.
