Adrian Newey, sosok di balik kejayaan Red Bull Racing, bersiap meninggalkan tim pada 2025. Seiring dengan pengumuman kepergiannya, Red Bull mulai memindahkan sang desainer ikonik dari pertemuan teknis penting.
Jelang Grand Prix Miami, Red Bull menyatakan bahwa Newey akan pergi pada kuartal pertama 2025. Perannya saat ini akan berpusat pada pengembangan mobil hypercar RB17 sebelum benar-benar hengkang tahun depan.
Laporan mengindikasikan adanya kemungkinan kuat Newey bergabung dengan rival berat mereka, Ferrari. Tak heran, Red Bull melakukan tindakan pencegahan dengan membatasi kehadiran Newey dalam pertemuan teknis dan diskusi terkait mobil musim depan.
Direktur teknis Red Bull, Pierre Wache, menjelaskan bahwa timnya sangat berhati-hati dalam mencegah potensi kebocoran informasi rahasia. "Kami mempertimbangkan kemungkinan bergabungnya dia dengan pesaing. Tidak peduli siapa Anda. Ada risiko kebocoran kekayaan intelektual saat ini dan di masa depan," ujar Wache.
Dampak kepergian Newey pada Red Bull baru akan terlihat jelas pada 2026, karena peraturan mobil pada musim berikutnya akan tetap tidak banyak berubah. Namun, Wache yakin timnya telah siap menghadapi kepergian sang maestro.
"Kami sadar siapa Adrian… Dia insinyur ternama dan paling sukses di F1," kata Wache. "Kepergiannya akan berdampak besar, tetapi tim sudah siap. Kami tidak berharap dia bertahan 20 tahun lagi."
Wache mengakui bahwa Red Bull masih harus membuktikan kesiapan mereka pasca kepergian Newey. "Sulit untuk menjawabnya dengan pasti. Itulah yang kami rencanakan. Itulah yang kami kerjakan. Tetapi masa depan akan membuktikan semuanya karena kami berada dalam lingkungan yang kompetitif," jelasnya.
Meskipun percaya diri, Wache menegaskan bahwa tim harus membuktikan diri dalam beberapa tahun ke depan. "Kami akan menunjukkannya sepanjang tahun dan tahun depan," pungkasnya.
