Pembalap MotoGP Luca Marini bertekad untuk terus memberikan kemampuan terbaiknya meski motor Honda RC213V yang dikendarainya saat ini memiliki performa yang kurang memuaskan.
Sejak bergabung dengan Repsol Honda pada awal musim ini, Marini belum mampu meraih satu pun poin. Ia menjadi satu-satunya pembalap reguler yang belum mencetak angka pada musim 2023. Torehan tersebut diperparah dengan fakta bahwa rekan setimnya, Joan Mir, baru mengumpulkan 12 poin dari total 185 poin yang tersedia.
Kondisi buruk yang dialami Marini semakin diperparah dengan minimnya kemajuan teknis pada motor Honda. Prototipe terbaru yang diuji oleh pembalap penguji Stefan Bradl ditolak oleh seluruh pembalap Honda, sehingga mereka harus kembali menggunakan motor standar pada MotoGP Prancis akhir pekan lalu.
Meski demikian, Marini tetap semangat untuk terus bereksperimen dengan posisi tubuh dan gaya mengendara. Ia terinspirasi oleh dua pembalap Ducati, Jorge Martin dan Francesco Bagnaia, yang kerap tampil mengesankan dengan teknik tersebut.
"Saya berusaha (terlepas dari hasilnya). Saya mencoba memperbaiki gaya atau posisi saya karena sekarang Anda bisa lihat bahwa Pecco dan Martin bisa membuat perbedaan dengan tubuh mereka," ungkap Marini.
"Hanya mereka berdua yang bisa menekan dengan cara ini, menundukkan tubuh di bawah motor dan membuat motor berbelok," tambahnya.
Marini percaya bahwa teknik tersebut akan menjadi kunci sukses di MotoGP pada tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, ia berlatih keras untuk menguasai teknik tersebut.
"Saya yakin pembaruan baru akan membawa kami sedikit lebih dekat ke puncak, tidak terlalu banyak, tetapi sedikit," kata Marini tentang harapannya terhadap tes privat di Mugello.
Jika Honda mampu melakukan kemajuan yang signifikan pada tes tersebut, pembaruan motor baru kemungkinan akan digunakan pada balapan berikutnya di Catalunya. Hal ini akan memberikan asa baru bagi Marini dan pembalap Honda lainnya untuk meningkatkan performa mereka.
