MotoGP musim 2025 diwarnai dengan persaingan sengit untuk mengisi kursi pembalap Ducati yang akan berdampingan dengan Pecco Bagnaia. Enea Bastianini, Marc Marquez, dan Jorge Martin menjadi calon kuat untuk posisi tersebut.
Namun, masa depan Pramac juga menjadi kunci penentu. Tim satelit Ducati itu sedang menjajaki kemungkinan bergabung dengan Yamaha pada 2025. Jika Pramac benar-benar hengkang, dua motor pabrikan Ducati yang mereka miliki akan tersedia.
Menurut rumor yang beredar di Le Mans, Ducati berencana untuk memberikan motor pabrikan kepada Marc Marquez dan Marco Bezzecchi, meski keduanya tetap berada di tim mereka saat ini. Keputusan ini bertujuan untuk mempertahankan Bezzecchi di tim VR46 dengan memberikan motor pabrikan.
Sementara itu, motor dengan spesifikasi tahun sebelumnya akan diberikan kepada pembalap lainnya. Jika Pramac benar-benar pergi, maka Marquez berpotensi mendapatkan motor pabrikan Ducati.
Marquez sendiri telah menyatakan keinginannya untuk naik kelas dari motor tahun lalu ke motor terbaru. Namun, Ducati harus merombak distribusi motor mereka jika ingin mengakomodasi Marquez.
Salah satu solusi yang diusulkan para pakar adalah menempatkan Jorge Martin, yang saat ini memimpin klasemen, ke tim pabrikan. Langkah ini juga akan mencegah Marquez bergabung dengan kompetitor seperti Aprilia atau KTM.
Kendati demikian, kendala utama dalam pertukaran ini adalah kontrak dengan tim satelit. Pramac dilaporkan memiliki opsi untuk mengaktifkan klausul yang akan mempertahankan mereka bersama Ducati dan motor pabrikan selama dua musim ke depan.
Jika Pramac memilih mengaktifkan klausul tersebut, maka Gresini atau VR46 tidak akan bisa mendapatkan motor pabrikan. Hal ini akan memaksa Marquez untuk mempertimbangkan kembali rencananya untuk 2025.
